Indonesia dan Australia Gelar Operasi GANNET-7 di Perbatasan, Targetnya Kejahatan Transnasional

- Jumat, 19 Mei 2023 | 20:28 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Kelamanan Laut (Bakamla) bersama Australia Border Force (ABF) melakukan patroli bersama yakni Operation GANNET-7. (Dok. KKP)
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Kelamanan Laut (Bakamla) bersama Australia Border Force (ABF) melakukan patroli bersama yakni Operation GANNET-7. (Dok. KKP)

KUPANG, VICTORYNEWS - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Australia Border Force (ABF) melakukan patroli bersama yakni Operation GANNET-7.

Patroli terkoordinasi yang digelar setiap tahunnya ini merupakan implementasi dari Indonesia-Australia Fisheries Surveillance Forum (IAFSF) dalam upaya kerja sama memberantas kejahatan transnasional di kawasan perbatasan Laut Timor dan Arafura.

Patroli bersama ini akan digelar selama 10 hari ke depan dimulai dari 18-27 Mei 2023 di kawasan perbatasan kedua negara di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 573 - Laut Timor dan Arafura.

Baca Juga: Pengganti Johnny G Plate, Said Abdullah Sebut tidak ada Intervensi dari PDI Perjuangan

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksamana Muda TNI Dr. Adin Nurawaluddin menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam patroli terkoordinasi ini. 

Khususnya, kata Adin, kepada Pemerintah Australia yang selama ini telah mendukung upaya pemberantasan penangkapan ikan yang melanggar aturan, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUUF) di Laut Timur dan Arafura.

Ia menyebut, sebelum adanya Operation GANNET, KKP dan Pemerintah Australia telah menjalin kerja sama melalui patroli terkoordinasi selama kurang lebih 20 tahun lamanya dalam upaya memberantas IUU fishing. 

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Penetapan Tersangka Johnny G Plate tak ada Kaitannya Dengan Politik

"Hal ini merupakan komitmen bersama yang akan terus dilanjutkan melalui Operation GANNET setiap tahunnya", ujar Adin dalam keterangannya, Jumat (19/5/2033).

Adin menyampaikan di tahun 2023 ini, dalam pelaksanaan Operasi GANNET ke 7, KKP melibatkan asset Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan Orca 01 dan Martime Patrol Aircraft ATR 42-300. 

Adapun asset lainnya adalah KN Pulau Nipah milik Bakamla RI dan ADV Cape Naturaliste serta 1 Pesawat Udara Patroli dari ABF.

"Selain pemberantasan IUU fishing, target operasi ini juga akan meliputi kejahatan transnasional lainnya, contohnya seperti human traficking serta drug smugling di kawasan perbatasan kedua negara," jelas Adin.

Baca Juga: Ketua DPRD Provinsi NTT Ingin Opini WTP Jadi Motivasi Untuk Pemprov NTT

Sebelumnya operasi GANNET-7 secara resmi telah dibuka oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Friche Flack, M.Tr.Opsla di Hotel Aston Kupang.

Halaman:

Editor: Paschal Seran

Sumber: KKP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ada 'Komodo' di Australia? Ini Faktanya!

Sabtu, 13 Mei 2023 | 16:04 WIB
X