JAKARTA,VICTORYNEWS-Ketua DPR RI, Puan Maharani menyoroti modus baru perdagangan manusia dengan korban pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja.
Menurut Puan Maharani, modus baru perdagangan manusia tersebut yakni dengan memaksa PMI yang ada di Kamboja untuk menawarkan investasi bodong bagi warga Indonesia.
Jika modus tersebut tidak dilakukan PMI di Kamboja, maka mereka diperlakukan tidak manusia. PMI tersebut terpaksa mengikuti modus baru perdagangan manusia yang diminta para pelaku.
Padahal PMI tersebut sebelumnya ditawarkan untuk bekerja dengan gaji yang besar. Modus baru tersebut akhirnya mengorbankan PMI.
Baca Juga: Jenazah yang Ditemukan Hangus Terbakar di Liliba Kota Kupang Diautopsi Siang Ini
Dilansir victorynews.id Rabu (3/4/2022) dari akun instagram @dpr_ri, setidaknya sudah 62 PMI yang berhasil diselamatkan dari penyekapan di Kamboja yang dilakukan oleh sindikat penipuan.
Menurut Puan, para PMI yang berhasil diselamatkan dari sebuah lokasi di Sihanoukville Kamboja tersebut dipaksa melakukan penipuan dengan cara menawarkan investasi bodong ke orang-orang Indonesia.
Mereka awalnya dijanjikan bekerja formal dengan gaji yang cukup besar.
"Saat menolak melakukan penipuan, para PMI itu menerima perlakuan tidak manusiawi. Mereka juga tidak mendapatkan gaji selama bekerja di Kamboja dan tidak bisa pergi lantaran paspornya disita,"ungkap Puan Maharani.
Baca Juga: Dimakamkan Hari Ini, Berikut Riwayat Hidup dan Perjalanan Imamat Uskup Emeritus Mgr Hubertus Leteng
Artikel Terkait
SEA Games 2021: Kalahkan Kamboja, Tim Bulu Tangkis Beregu Putra Indonesia ke Semifinal
Kemenpora RI Utus 5 Perwakilan Ikut ASEAN Youth Dialogue di Kamboja
Ikut ASEAN Youth Dialogue, Lima Duta Muda ASEAN Asal Indonesia Tiba di Kamboja
Diimingi Gaji Tinggi, 60 WNI Disekap di Kamboja
60 WNI yang Disekap di Kamboja Dari Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Angkat Bicara
Menlu Retno: 55 WNI di Kamboja Sudah Diselamatkan, 5 WNI Sedang Diproses
Ratusan WNI Tertipu Mafia Migran di Kamboja, Menteri Luar Negeri Turun Tangan