JAKARTA, VICTORYNEWS- Teknologi yang semakin maju mengharuskan pihak perbankan ikut beradaptasi.
Kemajuan teknologi membuat adanya perubahan pola masyarakat dalam bertransaksi dan menikmati layanan perbankan.
Hal ini tak bisa dipisahkan dari adanya transformasi digital.
Baca Juga: Pendaftaran dibuka mulai 20 September, Ini 412 Formasi PPPK Kabupaten Rote Ndao TA 2023
Namun, masih banyak masyarakat yang juga belum bisa mendapatkan akses teknologi dan internet bahkan belum melek teknologi.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI senantiasa menyediakan cara agar seluruh segmen nasabah bisa mendapatkan akses layanan perbankan.
Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa perseroan terus berupaya membawa efisiensi dalam operasional BRI dengan strategi digitalisasi.
BRI saat ini menerapkan konsep hybrid bank, memastikan masyarakat yang belum terlalu familiar terhadap digitalisasi bisa tetap terlayani.
Baca Juga: TRAGIS! Gara-gara tidak Memberi Uang, Siswi SD di Gresik Dianiaya hingga Mengalami Kebutaan
"Dan ternyata kita punya riset, kita punya survei, bahwa masyarakat micro finance di Indonesia itu, pertama mereka sudah paham dengan alat-alat digital, dengan gadgetnya, tapi mereka kurang paham dengan produk keuangan digital," ujarnya.
Oleh karena itu, kemampuan BRI untuk menyediakan layanan melalui digital dikombinasikan dari digital dan manual yang disebut hybrid.
Adapun contoh hybrid bank strategy yang paling sederhana adalah AgenBRILink.
Agen ini mampu menjawab karakteristik nasabah mikro.
Baca Juga: Penjabat Wali Kota Kupang Tekankan soal Disiplin ASN, Evaluasi TPP
Artikel Terkait
Tampil Maksimal, Dirut BRI Sampaikan Aksi Nyata Hadapi Tantangan ASEAN, Inovasi Pemberdayaan UMKM
Tak Hanya Menggunakan Energi Ramah Lingkungan, Ini Jurus BRI Dukung Pemerintah Menuju Ekonomi Rendah Karbon
Wow! Komit Sukseskan Transisi Energi, BRI Bukukan Green Loan Rp79,4 Triliun
Luar Biasa, Hanya Dalam Dua Tahun Kinerja Tiga Holding Ultra Mikro BRI, Pegadaian, dan PNM Dapat Apresiasi