KEFAMENANU, VICTORY NEWS - Sebastianus Sakunab, warga Kampung Nunpene, Desa Oesena, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), menempuh langkah tak biasa untuk mengais rupiah.
Semangatnya untuk mencari rejeki sebagai seorang pemasak garam tidak pernah kendor, meskipun ia bermukim di wilayah pegunungan yang cukup jauh dari pantai.
Baca Juga: Bulan Ramadhan Bawa Berkah Bagi Jasa Cuci Karpet di Jombang, Jawa Timur
Ia membeli garam mentah dan mengolahnya kembali menjadi garam siap konsumsi, lalu menjualnya kepada warga setempat.
Bermodalkan lapak reot tanpa sekat berukuran 3×4 meter, yang terletak tak jauh dari rumah tinggalnya, Sebastianus memulai usaha masak garam untuk menafkahi keluarga.
Baca Juga: Putra TTS Jadi Profesor Pertama di UKAW Kupang, Ini Profil Godlief Fredrik Neonufa
"Bahan baku garam mentah saya beli dari Pulau Sabu. Saya olah kembali dengan cara memasak garam mentah itu jadi garam siap konsumsi,"ungkap Sebastianus, Kamis (23/3/2023) di Kefamenanu.
Ia menjelaskan, pengolahan garam mentah tersebut dilakukan dalam beberapa tahap.
Baca Juga: Buntut dari Kasus Berkendara Sambil Mabuk Artis Kim Sae Ron Sekarang Kerja Paruh Waktu di Bar
Pertama-tama, bahan baku garam mentah terlebih dahulu dicampur dengan air dan disaring.
Setelah itu, campuran garam mentah dan air dimasak hingga berbentuk butiran garam yang siap dikonsumsi.
Dari satu karung garam mentah yang dibeli dengan harga Rp 300.000, Sebastianus memperoleh keuntungan sebesar Rp 100.000.
Sayangnya, usaha Sebastianus tidak berkembang bagus lantaran minimnya modal usaha.
Artikel Terkait
Perdana, Bupati Sabu Raijua Panen Garam di Pantai Bali
Tinjau Lahan Garam Nunkurus, Menteri KKP Dorong 'End Product' Garam Dilakukan di NTT
Gubernur VBL Tegaskan Garam yang Dikelola PT IDK Bukan Kirim ke Jawa
Gubernur NTT Minta Kementerian Kelautan dan Perikanan Bangun Infrastruktur Garam di Kabupaten Malaka
Serahkan Dokumen Naskah Akademik, NPC ATSEA-2 Sampaikan akan Kembangkan Produksi Garam Desa di Rote