KUPANG, VICTORYNEWS- Dalam rangka mengamankan aset di NTT, PLN UIW NTT bersama Kanwil BPN NTT melaksanakan Focus Group Discussion ( FGD) di Bali, 17 Maret lalu.
FGD dilakukan sebagai langkas awal pengamanan aset PLN melalui sertifikasi tanah untuk pengembangan proyek ketenaga listrikan nasional.
Acara ini dihadiri 15 Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten dan Kota - BPN Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Bukan Raffi Ahmad, Gak Nyangka, Ternyata Sosok Artis Ini yang Terkaya di Indonesia, Siapa Dia?
Dalam acara tersebut PLN dan BPN menargetkan 249 aset di Provinsi NTT tersertifikasi di tahun 2023 ini.
Dede Mairizal, Senior Manager Pertanahan, Perizinan, dan Komunikasi PLN UIP Nusa Tenggara mengatakan arahan Dirut PLN menargetkan 100 persen aset PLN sudah bersertifikat di tahun 2024.
"Kami sebagai salah satu Unit Pengelola Aset di Provinsi NTT, menginisiasi FGD untuk bertukar ide dan terobosan dalam penyelesaian masalah di lapangan," ujarnya.
Dede menceritakan hanya dalam kurun waktu 2 tahun dari total saat ini 1.068 aset PLN sudah tersertifikasi dari 1.624 aset.
“Dari 0 sertifikat tahun 2020, saat program ini dicanangkan, sekarang telah 66 persen aset kami telah bersertifikat," jelasnya.
Menurutnya ini merupakan bukti komunikasi yang sangat baik antara UPP (Unit Pelaksana Proyek) dengan BPN di daerah.
"Kami optimis untuk menyelesaikan amanah dari Pak Dirut di tahun 2024, " tegas Dede.
Baca Juga: KEREN!! Wisata Liang Bua di Manggarai NTT Kini Jadi Situs Arkeologi Paling Penting di Dunia
Senada Jaconias Walalayo Kepala Kanwil BPN NTT yang baru mengatakan komunikasi dan kolaborasi eksekusi dalam setiap proses adalah kunci terselesaikanya proses sertifikasi aset tanah di Provinsi NTT.
Artikel Terkait
Tanpa Pemberitahuan dari PLN, Listrik di Lewoleba Kabupaten Lembata Padam Total
PLTD Terbakar, PLN Gerak Cepat Padamkan Api
Sambangi Wisata Kampung Raja Prailiu Sumba Timur, Ini Yang Dilakukan PLN
Antisipasi SUTT Yang Miring, PLN Bangun Tower Emergency di Kabupaten TTS