KUPANG, VICTORYNEWS - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) NTT, Bobby Pitoby mengungkapkan saat ini jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Provinsi NTT mencapai 340 ribu unit.
Bobby Pitoby mengungkapkan ini dalam ajang pameran hunian Breilian Expo 2023 bersama Bank BRI di Lippo Plaza Kupang selama 10 hari sejak 2 Juni 2023 hingga 11 Juni 2023.
"Data Pokja Perumahan masih sangat besar RTLH untuk NTT 340 ribu unit," kata Bobby.
Baca Juga: Suzuki Resmi Miliki Outlet di Waingapu dan Siap Layani Masyarakat Sumba
Dia mengatakan, RTLH dikategorikan masih memiliki lantai tanah dan atap sehingga perlu mendapatkan perhatian semua pihak termasuk Bank BRI.
"Oleh karena itu kami mohon dukungan Bank BRI kepada kami supaya perumahan ini bisa teratasi," ujarnya.
Ia mengatakan, kesenjangan antara jumlah rumah yang terbangun dan dibutuhkan masyarakat (backlog) di NTT masih tinggi yakni 90 ribu lebih rumah.
Bobby mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini harga rumah subsidi belum mengalami kenaikan dan masih tertahan di angka Rp168 juta.
Baca Juga: Kadin NTT dan REI NTT Temui Penjabat Wali Kota Kupang Bahas Masalah Perizinan
Harga ini, diperkirakan naik dalam tahun ini yang bisa mencapai 10 persen atau lebih sebelum akhir tahun 2023.
Karena itu, kesempatan tersebut sebaiknya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memiliki rumah.
"Cukup bayar uang muka Rp1,6 juta atau 1 % dari harga rumah Rp168 juta. Daripada indekos, lebih baik membeli rumah, 15 tahun sudah bisa memiliki rumah sendiri," kata Bobby.
Bobby mengakui, saat ini Bank BRI menjadi Bank penyalur yang cukup besar dalam upaya pemenuhan perumahan di Indonesia termasuk NTT.
Baca Juga: Kedekatan Ketua DPRD Lembata dengan Eksekutif dan Yudikatif Disorot, Ini Alasannya!
"Pameran perumahan pertama tahun 2021 kemarin dukungan besar dari Bank BRI kepada kami. Semoga kita ke depan lebih berkolaborasi dan lebih baik lagi ke depan," katanya. ***
Artikel Terkait
Kasus OTT Eks Kadis PUPR, Ketua DPD REI NTT Merasa Dikriminalisasi
Kadin NTT dan REI NTT Temui Penjabat Wali Kota Kupang Bahas Masalah Perizinan