KUPANG, VICTORYNEWS - Minyak goreng dan naiknya harga ikan termasuk dalam kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi terbesar di Maumere dan Waingapu.
Demarce M. Sabuna selaku Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Jumat (1/4/2022), dalam rilisnya menyampaikan kenaikan indeks harga berdasarkan kelompok pengeluaran tersebut.
Untuk perkembangan harga barang dan jasa di Kota Maumere, jelas dia, berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2022, Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,59 persen.
Baca Juga: Perda Belum Dibahas, Kementerian PUPR Batalkan Hibah MBR 2022 Untuk Kabupaten Ende
"Atau terjadi kenaikan IHK dari 107,69 pada bulan Februari 2022 menjadi 108,32 pada Maret 2022," kata dia.
Pemicu inflasi di Maret 2022 di Kota Maumere adalah karena kenaikan indeks harga terbesar yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 2,02 persen, diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,30 persen.
"Juga kondisi ini berlawanan arah dengan kondisi bulan Maret 2021 dimana Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,27 persen. Pada Maret 2022 ini Kota Maumere mengalami inflasi yaitu sebesar 0,59 persen," kata dia.
Baca Juga: Wawali Dorong UMKM di Kota Kupang untuk Bangkit dan Go Digital
Andil terbesarnya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,24 persen. Komoditas penyumbang andil inflasi di Kota Maumere pada Maret 2022 antara lain naiknya harga ikan tuna, kangkung, nasi dengan lauk, angkutan udara, sawi hijau, sawi putih, ikan asin teri, cabai merah, minyak goreng dan tahu mentah.
"Sedangkan komoditas utama yang menghambat inflasi antara lain turunnya harga ikan layang, ikan selar, ikan tongkol, ikan kembung, talas/keladi, tauge, wortel, asam, ketela pohon dan ayam hidup," tambah dia.