KUPANG, VICTORYNEWS - Pengamat ekonomi regional NTT James Adam mengingatkan soal peningkatan intensitas tol laut yang perlu dibarengi dengan produksi komoditi selain jagung.
"Jika tol laut ditingkatkan intensitasnya maka jangan hanya jagung dan sapi karena jagung tetapi komoditi lain juga harus dibawa keluar NTT. Jagung sifatnya musiman tetapi bisa kontinyu secara berkala," sebut James, Minggu (7/8/2022).
Begitu pula dengan pengiriman sapi perlu dengan perhitungan khusus sehingga ketersediaannya di NTT juga cukup.
"Sapi yang memang perlu waktu khusus sebab perlu waktu yang cukup lama sebelum layak untuk diantarpulaukan," jelasnya.
Sementara komoditi lain yang banyak walaupun musiman adalah asam, cengkeh, kemiri, vanila, kopra, biji gawang, garam dan lainnya mestinya bisa diatur distribusinya sehingga dapat memanfaatkan tol laut yang masuk NTT.
Beberapa berita yang ada, sebutnya, memang produksi jagung banyak setelah ada program TJPS dan sudah ekspor ratusan ribu ton.
Baca Juga: Ajudan dan Supir Istri Irjen Ferdy Sambo Ditangkap Bareskrim Polri, Langsung Ditahan
"Karena itu mesti dijaga kontinuitas produksinya," tambah dia.
Artikel Terkait
Kapal Tol Laut Pengangkut Logistik Akan Bersandar di Labuan Bajo
Kapal Tol Laut Bawa 300 Ton Minyak Goreng Curah untuk NTT
Jumlah Penumpang Yang Gunakan Tol Laut di Alor Cukup Tinggi
BI Saran Peningkatan Produksi Jagung dan Sapi Imbangi Intensitas Tol Laut