LARANTUKA, VICTORYNEWS-Tenun ikat NTT memang sedang jadi primadona.
Bersyukur NTT masih memiliki para penenun yang meski di usia senja masih setia menghasilkan karya.
Namun, masih ada penenun di desa yang kesulitan membuat banyak kain tenun karena terkendala modal, salah satunya untuk membeli benang.
Hal ini juga sempat dialami Mama Benedikta Boleng Kein (73), penenun asal Desa Lamawalang, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Baca Juga: Lagu Ja'i Wolobobo Ramaikan Peringatan HUT ke-16 Kabupaten Nagekeo
Ditemui di kediamannya, nenek Benedikta tampak cekatan merekatkan benang.
Gurat wajahnya yang keriput menjadi tanda bahwa Benedikta sudah merasakan asam garam kehidupan seorang penenun.
Selama menjadi penenun telaten, Benedikta sering kesulitan mendapatkan benang, alat pewarna, dan bahan-bahan lainnya lantaran belum didukung modal yang memadai.
Padahal, produktivitas wanita kelahiran tahun 1949 terbilang cukup tinggi.