KUPANG, VICTORYNEWS - Butuh mental yang kuat dan keteguhan hati untuk memutuskan keluar dari zona nyaman.
Selain soal keputusan untuk keluar dari zona nyaman, mental yang kuat juga dibutuhkan untuk menjalani hidup yang baru dengan ragam tantangannya.
Banyak yang tak sanggup menghadapi tantangan yang baru itu kemudian kembali lagi ke zona nyamannya.
Baca Juga: Terkait PMI yang Meninggal di Luar Negeri, Penjabat Gubernur NTT akan Evaluasi
Banyak juga yang justru hancur karena ketidakmampuan menghadapi kenyataan hidup yang baru.
Akan tetapi, mereka yang memiliki mental yang kuat akan keluar sebagai pemenang atas kenyataan hidupnya.
Salah satunya adalah perempuan berdarah Ende, Karolina Yunita Liwulangi (38).
Nita, demikian ia disapa berani berhenti sebagai dosen untuk mencari tantangan baru dalam hidupnya.
Baca Juga: Aksi Mogok Dokter di RSUD Soe, Ketua IDI NTT Minta Prioritaskan Pelayanan Pasien
Ada alasan personal yang membuat dirinya banting stir dari zona nyamannya, yakni untuk fokus mengurus anak.
"Saya berhenti sebagai dosen tahun 2017, alasannya personal untuk lebih fokus pada mengurus keluarga," kenang Nita.
Wanita berparas sawo matang ini mengaku, fokus terhadap keluarga terutama anak-anak menjadi alasan kuat karena di tahun itu ia memiliki empat orang anak yang masih kecil.
"Anak saya ada empat orang, perempuan tiga orang dan laki-laki satu orang. Mereka masih sangat kecil," ujar Nita.
Baca Juga: Beredar Kabar Putra Alor Brigjen Pol Dayan Blegur Menjadi Waka Polda NTT
Artikel Terkait
INSPIRATIF! Cerita Marlini Membangun Joe Shop Kupang, Sudah Ada 4 Toko di Kota Kupang
INSPIRATIF! Cerita Pria Tunanetra, 27 Tahun Hidupi Keluarga dengan Mengiris Tuak di Negeri Bungtilu
INSPIRATIF! 'Pulang Kampuang' Tokoh Muda Minang Vasco Ruseimy Ingin Bangun Kampung Halaman lewat Jalur Ini
INSPIRATIF! Lewat Lagu 'Adil Untuk Bumi': Ardin Liko Ajak Semua Orang Peduli Isu Perubahan Iklim