JAKARTA, VICTORYNEWS - Andriani Marshanda, sempat menjadi sorotan publik lantaran dinyatakan hilang saat berlibur ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Namun, yang terjadi Marshanda bukan menghilang namun Ia dimasukkan secara paksa ke rumah sakit jiwa di Amerika Serikat.
Marshanda lewat akun YouTube pribadinya menceritakan pengalamannya saat menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.
Baca Juga: Marshanda Habiskan Rp300 Juta Saat Dirawat di RSJ Amerika Serikat
Menurutnya perawatan di rumah sakit jiwa Amerika Serikat tidak sesuai dengan aturan yang diberlakukan di rumah sakit tersebut.
"Karena gue di RSJ dengan kondisi yang bisa gue sebut seperti kamp konsentrasi. Lebih baik penjara dari rumah sakit jiwa," kata wanita kelahiran 10 Agustus 1989 ini.
Menurut Marshanda, selama dijebloskan di rumah sakit jiwa, ia dipaksa menelan obat-obatan hingga membuatnya menolak meminumnya hingga berteriak.
Baca Juga: Soeratin Cup 2022: Menang Tipis 2-1 Atas Perss Soe, Perseftim Pastikan Berlaga di Babak 8 Besar
"Gue menggunakan hak asasi bahwa gue berhak menolak, terus tangan gue dibawa ke belakang, sama laki-laki dan perempuan karena gue dianggap agresif, padahal gue bisa kalau mau menolak," ujarnya
Marshanda menuturkan bahwa selama menjalani perawatan di rumah sakit jiwa ia merasakan banyak pelanggaran terhadap aturan-aturan yang ada di rumah sakit tersebut.
Artikel Terkait
Dikabarkan Hilang oleh Sahabat, Adik Kandung: Marshanda Baik dan Tidak Menghilang di Amerika Serikat
Marshanda Habiskan Rp300 Juta Saat Dirawat di RSJ Amerika Serikat