BANDUNG, VICTORYNEWS- Pada 24 Maret 1946, Kota Bandung dilanda kerusuhan besar-besaran.
Kerusuhan di Kota Bandung kala itu menewaskan ribuan orang dan kerusakan paeah pada gedung dan fasilitas umum.
Peristiwa ini diawali oleh konflik antara Tentara Sekutu dan TRI (Tentara Republik Indonesia), cikal bakal TNI.
Ada perbedaan persepsi kala itu.
Bagi Sekutu, seluruh wilayah Nusantara yang bekas dikuasai Jepang adalah tanggung jawab mereka.
Baca Juga: Tak Sapa Doddy Sudrajat di Makam Vanessa, Fadly Faisal: Masing-Masing Sibuk!
Pasukan Belanda sendiri merupakan bagian dari Tentara Sekutu.
Fenomena ini menimbulkan antipati Indonesia terhadap Tentara Sekutu.
Dalam pandangan Sekutu, setelah Jepang menyerah pada mereka sejak 14 Agustus 1945, otomatis seluruh wilayah taklukan Jepang adalah milik mereka.
Sedangkan persepsi TRI, Indonesia sudah menjadi negara berdaulat penuh pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Baca Juga: Dituduh Bully Personel BlackPink, Kiky Saputri: Netizen Harus Tahu Beda Bully dan Testimoni!
Bagi Indonesia, bangsa yang terakhir kali menjajah mereka adalah Jepang setelah sebelumnya bangsa-bangsa Eropa bercokol di sini.
Latar belakang kejadian bermula ketika Tentara Sekutu datang dan ingin menguasai Kota Bandung.
Mereka hendak menguasai Bandung karena ingin menjadikan kota ini sebagai salah satu pangkalan militer. Maka, seluruh TRI tidak boleh ada di kota ini.
Artikel Terkait
Tidak Hanya Persib Bandung, Persija Pun Tumbang di Tangan Borneo FC: Persaingan Kian Ketat
PERLU DICOBA! Berikut Sembilan Kuliner Legendaris Bandung yang Sudah Ada sejak Dulu
Memasuki Bulan Ramadhan, Warga Bandung Sulap Gang Jadi Kampung Kaligrafi
Menang Lawan Dewa United, Persib Bandung Kembali Kejar PSM Makassar di Puncak