Cerita Rakyat dari NTT: Pondik Saat Pesta Kebun Baru

- Rabu, 24 Mei 2023 | 13:44 WIB
Ilustrasi cerita rakyat dari NTT, Pondik dan Pesta Kebun Baru. (pixabay.com)
Ilustrasi cerita rakyat dari NTT, Pondik dan Pesta Kebun Baru. (pixabay.com)

BORONG, VICTORYNEWS-Sahabat pembaca setia victorynews.id kali ini kami akan menyajikan cerita rakyat dari NTT yang berjudul Pondik saat pesta kebun baru.

Cerita rakyat dari NTT memang sangat beragam dan juga syarat makna dengan mengandung pesan moral dan falsafah hidup.

Lewat ragam budaya dan adat istiadatnya NTT dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak cerita rakyat.

Baca Juga: Pemkab Manggarai Barat Hentikan Retribusi di TNK

Cerita rakyat dari NTT yang berjudul Pondik saat pesta kebun baru di lansir victorynews.id dari buku yang ditulis oleh Jilis Verheijen, SVD dengan judul Dongeng-dongeng Manggarai jilid I yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kebudayaan Indonesia.

Agar sahabat victorynews.id tidak penasaran, berikut ini ceritanya:

Di kampung U berlangsung pesta adat pembukaan kebun baru. Pesta disemarakkan dengan menggelar tarian caci selama lima hari. Pondik juga hadir dalam perayaan tersebut.

Karena pestanya berlangsung agak lama, maka mereka harus menampung banyak tuak. Semua robo dan lorang, sudah terisi semuanya. Warga U berkata: “Dengan apakah tuak-tuak yang sisa ini kita tampung? Sudah tidak ada lagi robo dan lorang yang kosong.” 

Baca Juga: Perwakilan BKKBN NTT Gelar Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Monev di Rote Ndao

Kata si Pondik: “Sebaiknya kita bikin penampungan dalam tanah. Semua tuak akan ditampung di sana, sehingga dapat tercipta kolam tuak. Semua orang yang mau minum tuak tinggal menggayungnya sendiri dan tidak perlu lagi orang-orang khusus untuk menuangkannya ke dalam setiap gelas.” 

Orang U menyambut baik anjuran Pondik. Mereka segera menuangkan tuak-tuak yang telah mereka kumpulkan ke dalam lubang hingga penuh. Setelah itu mereka memberi tutupan di atasnya. 

Ketika hari pesta tiba, semua beramai-ramai mengambil bagian dalam tarian caci. Tamu-tamu undangan yang datang menantang kampung tuan rumah dalam bermain caci meminta tuak. Para pelayan segera menuju lubang penyimpanan tuak untuk mengambil tuak. 

Namun betapa mereka terkejut ketika menemukan bahwa di sana tak ada tuak, karena tuaknya sudah meresap ke dalam tanah. Warga kampung sangat malu dan terburu-buru menyuruh anak-anak muda untuk membeli lagi tuak. Betapa jengkelnya mereka terhadap Pondik

Baca Juga: Peserta Lomba Debat Mahasiswa se-NTT FISIP Unwira Kupang Siap Berkompetisi Jadi yang Terbaik

Ketika hari hampir petang dan orang-orang tengah asyik menikmati permainan caci, tiba-tiba seekor rusa bertanduk delapan yang sedang diburu anjing masuk ke halaman kampung U. Rusa tersebut lari melintas di tengah-tengah halaman kampung itu. Semua orang meninggalkan permainan caci dan mengepung rusa itu. Beberapa orang mengambil tombak, yang lain mengambil alu. 

Halaman:

Editor: Yance Jengamal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

SMAN 1 Nubatukan Lembata Terapkan PPDB Online

Kamis, 8 Juni 2023 | 19:47 WIB
X