RUTENG, VICTORYNEWS-Sahabat setia victorynews.id, kami tak henti-hentinya menyajikan cerita rakyat dari NTT yang sangat beragam dan mengandung pesan moral dan falsafah hidup yang sangat bermakna untuk disimak.
Sebab, cerita rakyat dari NTT yang akan kami sajikan untuk pembaca nan budiman hari ini berjudul Pondik dan Pak Tembong.
Cerita rakyat berjudul Pondik dan Pak Tembong dilansir dari buku yang ditulis oleh Jilis Verheijen, SVD dengan judul Dongeng-dongeng Manggarai jilid I yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kebudayaan Indonesia. Berikut ini kisahnya.
Baca Juga: Tiga Zodiak yang Paling Beruntung di Akhir Bulan Mei 2023, Hidupnya Sangat Bahagia!
Dahulu kala pernah terjadi kelaparan hebat di Kampung Ruteng, Manggarai, NTT. Pada masa itu, hiduplah seorang yang bernama Pondik. Karena kelaparan menimpa kampungnya, maka ia pun pergi mencari nafkah ke Biting di wilayah Manggarai Timur.
Setibanya di sana, orang-orang bertanya kepadanya: “Hai Pondik, apa tujuanmu kemari?” Pondik menjawab: “Saya datang mencari padi. Tuan-tuan, sebab saat ini ada kelaparan hebat di wilayah kami di bagian barat.”
Mereka kembali bertanya: “Dengan apakah hendak kau beli padi kami?”
“Oh ya, dengan gong, Tuan-Tuan,” jawabnya. “Seperti apa gongmu itu?” tanya raja.
Jawabnya: “Seperti téndéng' besarnya, Tuan. Dan bunyinya dapat terdengar di seluruh pelosok negeri kita ini.”
Baca Juga: Ketua Umum PSSI, Erick Tohir Umumkan Harga Tiket Indonesia versus Argentina, Berikut Rinciannya
Mendengar perkataan Pondik, Raja Biting serta merta setuju untuk menukar padi dengan gong. Lalu raja berkata: ‘Padi kami berlimpah ruah di lumbung di loteng. Ambillah sesukamu! Di mana gongmu itu, Pondik?”
“Jangan cemas, Tuan. Gong itu masih ada di kamarku di Ruteng,” jawab Pondik.
Setelah itu, Pondik pun pulang ke Ruteng sambil membawa se-wega beras. Tak lama di Ruteng, Pondik kembali ke Biting untuk mengambil sisa padi yang lain.
Kali ini ia membawa pulang tiga wega padi dari raja. Ketika pergi untuk ketiga kalinya, ia membawa serta lebah di dalam lepo?
Setibanya di sana, mereka bertanya: "Di manakah gong itu?”
Artikel Terkait
Cerita Rakyat dari NTT: Pondik Saat Pesta Kebun Baru
Cerita Rakyat dari NTT: Pondik Mencuri Tuak
Cerita Rakyat dari NTT: Pondik dan Kakak-kakaknya
Cerita Rakyat dari NTT: Kisah Si Nelayan
Cerita Rakyat dari NTT: Kisah Si Pandir
Cerita Rakyat NTT: Kisah Seorang Miskin
Cerita Rakyat dari NTT: Kisah Seorang Jongos