KUPANG, VICTORY NEWS-Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) NTT mengusulkan adanya ruang khusus bagi museum di bandara-bandara di NTT untuk memikat pengunjung.
Leonardus Nahak, selaku Ketua AMIDA NTT menyampaikan ini dalam live streaming dialog interaktif pada Kamis (26/5/2022) mengenai Promosi Pengembangan Museum Sebagai Destinasi Wisata.
Menurutnya, kehadiran Museum di Bandara sebagai solusi untuk menjawab fungsi museum dalam mendukung pariwisata yang ada di NTT.
Baca Juga: Layani Dokumen Kependudukan, Disdukcapil Sambangi Warga Fetomone di Hari Libur
"Airport menjadi tempat bagi museum untuk tampil bagi wisatawan maupun pengunjung yang singgah di NTT," kata dia kepada Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, yang juga hadir dalam dialog itu.
Media sosial memang dapat menjadi sarana promosi akan tetapi perlu kehadiran langsung yang dapat mendorong pengunjung lebih mengenal sejarah di NTT.
"Kita harus dapat satu space di bandara untuk koleksi museum, ini seperti halnya di Los Angeles dan Boston," sebut dia.
Menurutnya, atraksi terbesar yang dicari oleh wisatawan adalah kebudayaan dan filosofi, bukan hanya soal atraksi alam semata. Untuk itu tidak heran baginya banyak pengunjung yang tetap bepergian ke Mesir meskipun alamnya menantang.
Baca Juga: Waspada! Penularan Cacar Monyet Bisa Lewat Udara
Sama halnya wisatawan ke Roma pun untuk melihat jejak peradaban manusia dan perkembangan pengetahuan secara historis.
"Alam di mana-mana, pantai di mana-mana, tapi kebudayaan itu unik dan masuk ke dalam diri masing-masing orang," ungkap dia.
Peranan museum di NTT sendiri saat ini menurut dia adalah mengenai koleksi yang perlu dikemas menarik secara filosofis dan juga performa dari para pelayanan museum itu sendiri.
"Setelah anak-anak berkunjung, ada lagi profesor, dan lain-lain, maka SDM museum itu perlu tampil dengan performa terbaik untuk memberikan kesan terbaik dan museum harus menjamin itu," sebutnya.
Baca Juga: 97 Persen Anak di TTS Sudah Memiliki Akta, Disdukcapil TTS Dapat Penghargaan Plan Indonesia
Penguasaan bahasa asing juga perlu bagi SDM di museum daerah dan pelayanan yang memikat karena museum adalah tempat belajar bagi generasi dini di NTT.
Artikel Terkait
UPTD Museum NTT Gelar Pelatihan Reiventarisasi Bahan Pustaka
Etnografika Dominasi Koleksi Museum NTT
Tahun 2022 Pengunjung Museum NTT mulai Meningkat
Museum NTT Akan Gelar Pameran Temporer Tradisi Penginangan Tradisional di NTT
100 Siswa TK dan SD Belajar Mendongeng dan Mewarnai di Museum NTT
Pelajar SMP dan SMA di Kota Kupang Ikut Kegiatan Melukis Geraba dan Mural di Museum NTT
Pikat Milenial, Museum Perlu Ikuti Perkembangan Zaman