KUPANG, VICTORYNEWS--Kepala Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Muhammad Abdul Khak mengatakan Provinsi NTT sangat kaya karena memiliki 72 bahasa daerah.
"Indonesia ada di urutan kedua bahasa daerah terbanyak di seluruh dunia setelah Papua Nugini. Di Papua ada 1.825 bahasa daerah, Indonesia punya 718 bahasa daerah dan 72 di antaranya ada di NTT," ujar Dr. Muhammad Abdul Khak dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah di NTT.
Menurut Dr. Muhammad Abdul Khak kegiatan hari ini sangat penting dan bermakna karena seluruh pihak di NTT memiliki tanggung jawab untuk bisa menjaga dan melestarikan 72 bahasa daerah yang dimiliki.
Dr. Muhammad Abdul Khak mengakui bahasa daerah secara alamiah akan punah namun kita semua perlu menghambat kepunahan itu melalui berbagai cara dan upaya salah satunya melalui revitalisasi bahasa daerah.
"Sebuah bahasa sangat istimewa dan unik karena dalam bahasa daerah banyak nilai dan pesan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda, anak, dan cucu kita. Sayang jika nilai-nilai itu ikut punah karena bahasa daerah punah. Kita bertanggung jawab untuk itu," ungkapnya.
Menurutnya, banyak sekali nilai dalam bahasa daerah yang bisa digunakan di zaman modern saat ini.
Ia menambahkan ada banyak cara untuk bisa melestarikan bahasa daerah.
Selain melalui revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan oleh Kantor Bahasa NTT, masyarakat NTT juga bisa mengusulkan kosa kata bahasa daerah masing-masing ke dalam bahasa Indonesia.
Artikel Terkait
Kantor Bahasa NTT Gelar Pembinaan Literasi Generasi Muda di Manggarai Timur
Melestarikan Bahasa Daerah di Zaman Now
Jabat Kepala Kantor Bahasa NTT, Elis Setiati Bidik Juara 1 Duta Bahasa Nasional
Kantor Bahasa NTT Gelar Rapat Koordinasi Revitalisasi 5 Bahasa Daerah NTT