KUPANG, VICTORYNEWS- Pembangunan Pendidikan di Indonesia bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi menjadi tanggungjawab gereja.
Selain itu, pembangunan pendidikan juga merupakan tanggungjawab orang tua yang harus mendukung anak-anak untuk mengakses lembaga pendidikan yang baik.
"Pembangunan Pendidikan juga menjadi tanggungjawab pribadi. Karena, yang menjalani itu adalah pribadi masing-masing, " kata Ketua Majelis Jemaat GMIT Marturia Oesapa Selatan, Pendeta Elyanor V Manu Nalle dalam khotbahnya pada kebaktian, Minggu (3/7/2022) petang.
Baca Juga: Pemuda Gereja Harus Gunakan Internet sesuai Etika Kristiani
Pendeta Elyanor menjelaskan, pemerintah Indonesia pada tahun 2022 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 621,3 triliun khusus untuk sektor pendidikan.
"Ini bukti bahwa pendidikan merupakan sektor yang paling prioritas bagi pemerintah. Banyak bantuan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat, " ujarnya.
Pendeta Elyanor mengatakan, peran GMIT saat ini di dunia pendidikan sudah sangat banyak. Buktinya, banyak gereja telah memiliki yayasan dan memiliki sekolah dari PAUD sampai perguruan tinggi.
Baca Juga: Gubernur NTT Ingin Gereja Jadi Pioner Pembangunan di NTT
Pendeta Elyanor mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan dalam membangun Pendidikan di Indonesia khsusunya NTT.
"Mari kita sama-sama dalam membangun Pendidikan di NTT, bukan hanya saat bulan Pendidikan tetapi secara terus menerus, " ujarnya.
Ia menuturkan, GMIT menerapkan Bulan Juli sebagai bulan pendidikan untuk mendorong seluruh elemen terkait sehingga terlibat aktif dalam membangun lembaga pendidikan.
"Ada 596 sekolah GMIT di NTT. Kebanyak 527 belum memiliki IMB karena gereja urus sertifikat tetapi sekolah tidak. Mari kita sama-sama dalam membangun pendidikan, " tukasnya.
Baca Juga: Tutup Semester Genap, FKIP UCB Kupang Rayakan Yudisium dengan Cara Unik
Mirisnya, kata Pendeta Elyanor, kesejahteraan guru-guru GMIT juga sangat memprihatinkan. Untuk itu, seluruh warga jemaat GMIT harus mengambil bagian dalam membangun sekolah GMIT.
"Gereja harus memperlihatkan nilai-nilai kebenaran yang diperoleh dari Tuhan. Jemaat GMIT harus menjadi guru bagi dunia, pendidikan dan politik harus dibuat menjadi benar, " cetusnya.
Artikel Terkait
Pendidikan Menopang Pembangunan di Kabupaten Kupang
Dugaan Korupsi Proyek DAK Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Dana Rp1, 2 Miliar, Kerugian Negara Rp1, 1 Miliar
32 Calon Siswa tidak Terakomodir di SD Inpres Liliba Kupang, Ini Langkah Dinas Pendidikan