Inspirasi Pagi: Kasih untuk Mereka yang Tak Sempurna

- Selasa, 22 November 2022 | 07:56 WIB
Inspirasi pagi ini mengingatkan kita untuk peduli terhadap mereka yang kurang beruntung dalam kehidupan ini (pixabay.com/truthseeker08)
Inspirasi pagi ini mengingatkan kita untuk peduli terhadap mereka yang kurang beruntung dalam kehidupan ini (pixabay.com/truthseeker08)


JAKARTA, VICTORYNEWS- Suatu saat datanglah seorang anak kecil ke sebuah toko hewan peliharaan. Anak ini tertarik untuk membeli seekor anjing.

Anak kecil ini menanyakan berapa harga seekor anak anjing. Penjual toko itu mengatakan seekor anak anjing yang dijual di toko itu berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1juta.

Anak kecil ini lalu menanyakan kepada pemilik toko tersebut, apakah dia boleh melihat anak-anak anjing yang mau dijual tersebut.

Pemilik toko itu mengatakan bahwa semua pembeli tentu saja boleh melihat anak anjing yang akan dibelinya.

Baca Juga: Gandeng Komunitas Aflatoun, Guru di Ende Ikut Sosialisasi Literasi Sosial dan Finansial bagi Anak dan Remaja

Lalu pemilik toko itu menepuk tangannya dan datanglah segerombolan anak anjing yang berlari dari dalam menuju sang pemilik toko.

Namun, ada seekor anak anjing yang tertinggal dari rombongan itu. Dia tampak tertatih-tatih dan berlari pelan-pelan. Kakinya terlihat pincang.

Anak kecil itu bertanya kepada pemilik toko, "Kenapa anjing itu terlihat pincang?"

Pemilik toko mengatakan, bahwa anak anjing itu memang tidak bisa berjalan normal karena kakinya mengalami cacat sejak lahir.

Baca Juga: Kasus OTT Eks Kadis PUPR, Ketua DPD REI NTT Merasa Dikriminalisasi

Anak kecil itu mengatakan, "Kalau begitu saya akan membeli anak anjing yang cacat itu."

Namun, pemilik toko tersebut menyarankan agar dia tidak memilih anak anjing itu dan sebaiknya memilih anak anjing yang lain saja, karena anjing itu tidak akan bisa berjalan atau berlari normal seperti anak anjing lainnya.

Anak kecil ini tidak menjawab pemilik toko itu. Ia membuka celana panjang yang menutupi kakinya dan menunjukkan kepada pemilik toko tersebut bagian kakinya yang tersambung dengan kaki palsu.

"Saya juga tidak bisa berlari dengan sempurna sebagaimana anak-anak pada umumnya. Saya juga tidak bisa melompat seperti anak-anak lainnya. Karena itu, saya tahu bagaimana rasanya."

Baca Juga: Kasus OTT Mantan Kadis PUPR Kota Kupang, Bobby Pitoby: Penetapan Tersangka Kewenangan Jaksa

Halaman:

Editor: Paulus N

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kamu Introvert? Ini 5 Pekerjaan yang Cocok Untukmu

Sabtu, 25 Maret 2023 | 13:50 WIB

24 Maret, Mengenang Sejarah Bandung Lautan Api

Jumat, 24 Maret 2023 | 21:23 WIB

Sering Mengalami Kaki Keram? Ini Penyebabnya

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:02 WIB
X