JAKARTA, VICTORYNEWS- Suatu saat datanglah seorang anak kecil ke sebuah toko hewan peliharaan. Anak ini tertarik untuk membeli seekor anjing.
Anak kecil ini menanyakan berapa harga seekor anak anjing. Penjual toko itu mengatakan seekor anak anjing yang dijual di toko itu berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1juta.
Anak kecil ini lalu menanyakan kepada pemilik toko tersebut, apakah dia boleh melihat anak-anak anjing yang mau dijual tersebut.
Pemilik toko itu mengatakan bahwa semua pembeli tentu saja boleh melihat anak anjing yang akan dibelinya.
Lalu pemilik toko itu menepuk tangannya dan datanglah segerombolan anak anjing yang berlari dari dalam menuju sang pemilik toko.
Namun, ada seekor anak anjing yang tertinggal dari rombongan itu. Dia tampak tertatih-tatih dan berlari pelan-pelan. Kakinya terlihat pincang.
Anak kecil itu bertanya kepada pemilik toko, "Kenapa anjing itu terlihat pincang?"
Pemilik toko mengatakan, bahwa anak anjing itu memang tidak bisa berjalan normal karena kakinya mengalami cacat sejak lahir.
Baca Juga: Kasus OTT Eks Kadis PUPR, Ketua DPD REI NTT Merasa Dikriminalisasi
Anak kecil itu mengatakan, "Kalau begitu saya akan membeli anak anjing yang cacat itu."
Namun, pemilik toko tersebut menyarankan agar dia tidak memilih anak anjing itu dan sebaiknya memilih anak anjing yang lain saja, karena anjing itu tidak akan bisa berjalan atau berlari normal seperti anak anjing lainnya.
Anak kecil ini tidak menjawab pemilik toko itu. Ia membuka celana panjang yang menutupi kakinya dan menunjukkan kepada pemilik toko tersebut bagian kakinya yang tersambung dengan kaki palsu.
"Saya juga tidak bisa berlari dengan sempurna sebagaimana anak-anak pada umumnya. Saya juga tidak bisa melompat seperti anak-anak lainnya. Karena itu, saya tahu bagaimana rasanya."
Baca Juga: Kasus OTT Mantan Kadis PUPR Kota Kupang, Bobby Pitoby: Penetapan Tersangka Kewenangan Jaksa
Artikel Terkait
Inspirasi Pagi: Belajar Sabar
Inspirasi Pagi: Tindakan Kecil yang Membawa Perubahan
Inspirasi Pagi : Dahsyatnya Kekuatan Pikiran
Inspirasi Pagi: Penghormatan untuk Orang Tua
Inspirasi Pagi: Apa pun Masalahnya Nilai Anda Tidak Berubah
Inspirasi Pagi: Anda Berubah dan Dunia akan Berubah
Inspirasi Pagi: Belajar dari Pensil dan Penghapus