KUPANG, VICTORYNEWS-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT melakukan rekonstruksi terhadap kesenian asli daerah Tari Cerana.
Tari Cerana merupakan salah satu tarian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.
Berikut sejarah dan makna Tari Cerana yang berhasil dihimpun victorynews.id:
Tari Cerana merupakan tari tradisional karena tarian ini secara bentuk baik gerak, property maupun music pengiring terikat dan berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun.
Baca Juga: Jalan-Jalan ke Pasar Tradisional di Kota Kupang NTT, Nomor 4 Pernah Didatangi Presiden Jokowi
Lanjut Paulina, Tari Cerana diciptakan oleh Bartje Adelaida Nisnoni-Amalo Jawa yang merupakan isteri bekas Raja Kupang di Tahun 1955.
Tari Cerana telah memenuhi syarat sebagai warisan budaya.
Tari Cerana merupakan Tarian Penyambutan atau tarian selamat datang bagi para bangsawan, orang yang dituakan maupun tamu penting yang ditarikan oleh para siswa/i maupun remaja putri.
Baca Juga: Gendong Ibu-ibu, Anggota Polisi di Polsek Miomaffo Timur dapat Penghargaan dari Kapolres TTU
Tarian ini dilakukan sebagai rasa penghormatan kepada tamu yang datang dan biasanya akan diakhiri dengan menyajikan sirih dan pinang sebagai simbol dari penerimaan masyarakat terhadap tamu dengan hati yang tulus, bersih dan juga penuh kasih.
Artikel Terkait
Ini Dia Kisah di Balik Tarian Kolosal Patanjanggung, Tarian Pembukaan Pesparani Nasional
Ini Dia Kisah di Balik Tarian Kolosal Patanjanggung, Tarian Pembukaan Pesparani Nasional
Jelang KTT G20, Delegasi Meksiko Disambut Tarian Pendet di Bali
Bakal Meriahkan Penutupan Porprov NTT, Ini Atribut yang Digunakan saat Tarian Ja'i
Terancam Punah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Rekonstruksi Tari Cerana
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT Sebut Tari Cerana Layak jadi Warisan Budaya tak Benda