KUPANG, VICTORYNEWS-Tenun NTT merupakan kekayaan intelektual yang telah diwariskan secara turun temurun di Nusa Tenggara Timur.
Setiap kabupaten bahkan desa di NTT memiliki ciri khas motif tertentu yang memiki makna sesuai nilai budaya, spiritual dan kearifan lokal yang mereka yakini.
Di tengah perkembangan zaman, banyak orang muda mulai melupakan warisan nenek moyang apalagi mempelajari cara menenun.
Sulit menemukan orang muda di desa yang masih mau sungguh-sungguh belajar untuk menenun.
Baca Juga: Bank NTT Cabag Ende Fasilitasi Penenun untuk Inovasi Produk Tenun Ikat
Namun, kisah inspiratif datang dari seorang gadis cilik asal Desa Biloto, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.
Irene E Mella, gadis berumur 12 tahun tampak bangga memamerkan hasil tenunnya yang luar biasa.
Meski masih sedikit malu-malu saat memamerkan hasil karyanya dalam acara penutupan Pelatihan Pewarnaan Alami untuk Tenun Ikat di Kota Soe, Kabupaten TTS, Selasa (7/11/2022) yang diselenggarakan BBKSDA NTT dan Warlami, namun Irene bahagia bisa berkarya.
Irene mengaku mulai belajar menenun saat berusia 8 tahun.
Artikel Terkait
BBKSDA NTT Gelar Pelatihan Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan di NTT
Kepala BBKSDA NTT: Konsep PUG Harus Dipahami Secara Utuh untuk Wujudkan Keadilan dan Kesetaraan Pembangunan
Kepala BBKSDA NTT: Ayo Tanam! Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Ketahanan Pangan Keluarga
BBKSDA NTT Salurkan Rp 910 Juta Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat, Ini Rinciannya