Dukung Penguatan Ekonomi Masyarakat, Mahasiswa Unwira Komit KKN di Desa Umatoos Malaka

BETUN, VICTORYNEWS- Sebanyak 16 orang mahasiswa dari berbagai jurusan Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang sepakat untuk melaksanakan KKN Kuliah Kerja Nyata Tematik – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) di Desa Umatoos, Kabupaten Malaka, NTT.

Para mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar menerapkan ilmu mereka melalui program KKNT-PPM di Desa Umatoos Kabupaten Malaka.

Tujuan  KKNT-PPM dalam bentuk hidup bersama masyarakat (live-in) di daerah-daerah yang sudah ditentukan ini salah satunya bertujuan untuk membantu masyarakat menghadapi tantangan global terutama resesi ekonomi di tahun 2023.

Baca Juga: Anda Penderita Diabetes? Ini Buah Rendah Glikemik yang disarankan untuk Anda

KKNT-PPM diselenggarakan dengan tema Penguatan Ekonomi Masyarakat Dalam Menghadapi Inflasi.

16 orang mahasiswa dari lima program studi yakni Pendidikan Fisika, Akuntansi, Manajemen, Teknik Sipil dan Administrasi Publik menjalani KKNT PPM selama stau bulan mulai 19 Januari 2023.

Penjabat Kepala Desa Umatoos Marthen Klau menerima para mahasiswa dengan harapan para mahasiswa bisa memberi dampak positif bagi masyarakat sesuai program yang akan dijalankan terutama mendukung penguatan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: UNIK! Sah jadi Sarjana Pertanian, Wisudawan Harus Makan Sirih dan Dapat Benih Kelapa

Ia berharap program-program yang dirancang diharapkan dapat membantu memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di era ancaman krisis global melalui berbagai aktivitas sederhana yang dapat mengedukasi masyarakat terutama kelompok pelaku UMKM.

Ia menambahkan program yang telan dirancang dapat disinkronkan dengan program/kegiatan desa saat ini agar dapat membawa hasil riil sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

Marthen meminta mahasiswa membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, tanpa sungkan atau malu saat membutuhkan bantuan atau informasi dari masyarakat.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Menawan di Kabupaten Nagekeo, Salah Satunya Bunker Rane Jepang

Dosen pendamping lapangan Stephanie Lawalu berharap mahasiswa tidak saja membagikan atau mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari, tetapi juga memperkaya pengetahuan dengan mempelajari budaya dan kearifan lokal setempat.***