Sambut Bulan Suci Ramadhan, Warga Kota Kupang Asal Minangkabau Gelar Tradisi Balimau 1444 Hijriah

- Minggu, 19 Maret 2023 | 18:43 WIB
Warga asal Minangkabau melakukan pembersihan sampah di Pantai Bolok Lantamal IV Kupang. Aksi ini merupakan tradisi Balimau dalam menyambut bulan suci Ramadhan.  (Victorynews.id/Mikael Umbu)
Warga asal Minangkabau melakukan pembersihan sampah di Pantai Bolok Lantamal IV Kupang. Aksi ini merupakan tradisi Balimau dalam menyambut bulan suci Ramadhan. (Victorynews.id/Mikael Umbu)

KUPANG, VICTORYNEWS - Ratusan warga Kupang asal Minangkabau yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Kupang menggelar Tradisi Balimau 1444 Hijriah. 

Tradisi Balimau 1444 Hijriah merupakan tradisi warga Kupang asal Minangkabau dalam menyambut bulan suci Ramadhan. 

Kali ini Tradisi Balimau 1444 Hijriah yang dihadiri ratusan warga Kupang asal Minangkabau dilakukan di Pantai Bolok, tepatnya di Lantamal VII Kupang, Minggu (19/3/2023). 

Baca Juga: Ratu Wulla Talu Terus Dorong Warga SBD Dukung Penurunan Stunting Bantu Prevalensi NTT Yang Masih Tinggi

Ketua DPD IKM Kota Kupang Alilludin mengatakan ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan dalam menyambut bulan suci ramadhan. 

"Dimana Balimau merupakan kegiatan untuk mensucikan diri dan saling memaafkan sebelum bulan Ramadhan," ujarnya. 

Balimau sendiri, kata Alilludin, berasal dari bahasa padang yang artinya limau itu asam yakni jeruk nipis atau jeruk purut. 

"Jadi ada pakai limau seperti jeruk purut yang memperlihatkan bahwa limau itu untuk membersihkan," jelasnya. 

Baca Juga: Warga Kota Kupang Asal Jawa Siapkan Kader Untuk Calon Legislatif di Pemilu 2024

Alilludin menambahkan, Balimau merupakan tradisi dari kampung, dimana orang minang merantau selalu mengadakan balimau sebelum bulan suci ramadhan. 

Dalam kegiatan ini, sambung dia, yang hadir kebetulan pada tahun ini ada dari Adonara, Kabupaten Kupang dan warga Minangkabau yang ada di Kota Kupang. 

Sementara untuk penentuan tempat melibatkan panitia yang kemudian berembuk dan hasilnya ada di lokasi ini. 

Baca Juga: Update Kondisi Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua, Satgas Semakin Dekat Sasaran!

"Awalnya kita ingin melaksanakan di luar kota namun karena ada peristiwa di Takari sehingga memilih tempat ini," ungkapnya. 

Halaman:

Editor: Paschal Seran

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X