Ia mengaku rugi karena para pembeli enggan membeli salomenya karena bau busuk dari sampah itu.
Baca Juga: Hujan Angin di Kupang, BMKG: Warga Tidak Perlu Panik
"Ada yang makan di sini tetapi tiba-tiba minta dibungkus karena tidak tahan dengan aroma busuk yang mereka cium," kata Andi.
Ia berharap para petugas kebersihan harus rutin setiap hari mengangkut sampah di lokasi itu. ***
Artikel Terkait
Produksi Sampah di Kota Kupang Meningkat jadi 90 Ton per Hari
Supaya Lebih Profesional, Pemkot Kupang Kaji Pengelolaan Sampah oleh Pihak Ketiga
Peduli Sampah, Pemdes Radamata Gandeng 'Ko Dukung' Bersihkan Pasar