KUPANG, VICTORYNEWS - Ketika sosok seorang manusia lewat karyanya sendiri dapat membiayai semua kehidupan keluarganya dari hasil jerih payahnya sendiri.
Sudah pasti, dia akan selalu dikenang sepanjang hidup bagi orang - orang yang dibiayainya itu berhasil lewat jerih payahnya.
Apa lagi dalam hal biaya pendidikan hingga berhasil kelak.
Sosok inilah yang ditujukan Yohana Petronela Sipa-Lensini (42), warga RT03/RW01, Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Baca Juga: Kain Tenun Amarasi, Kabupaten Kupang Potensi Indeks Geografis NTT yang Bakal Dilindungi
Kehidupan yang begitu sangat berkekurangan, hingga ditinggal pergi Ibu dan ayahnya semenjak kecil, membuat dirinya harus berupaya menghidupi ketiga orang adiknya dalam hal ekonomi maupun biaya pendidikan.
Anak pertama dari empat orang bersaudara pasangan Salmun Lensini (almarhum) dan Ibu Anachi Lensini-Lona (almarhumah) ini, mampu membiayai pendidikan ketiga adiknya hingga berhasil tamat sekolah.
Hal itu dibuktikannya dengan cara menenun kain adat Timor Kupang dan selanjutnya dijual kepada tetangga, Keluarga, maupun kenalan yang ia punya.
Hal itu pun berhasil, lewat profesi yang ia tekuni itu. Dirinya mampu menghantar sang adik ketiganya yakni Melianus Lensini dithabisakan menjadi Seorang Pendeta GMIT pada tanggal 26 Juli Lalu untuk melayani di Kabupaten Alor, NTT.
Baca Juga: Bank Indonesia Gelar Pre-Event Exotic Tenun Fest Tahun 2022
Artikel Terkait
Sebut NTT Surga Kain Tenun, Begini Pesan Staf Ahli Kemenkumham Bidang Sosial Min Usihen
Kain Tenun Amarasi, Kabupaten Kupang Potensi Indeks Geografis NTT yang Bakal Dilindungi
PIP Pelindo Kupang Gelar Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan Berbahan Kain Tenun