Merdeka di Mata Siswa DO Kelas IV SD asal Timor Tengah Selatan

- Senin, 15 Agustus 2022 | 18:23 WIB
Alexander Sete dan Benediktus Tamonob, dua remaja asal TTS saat menjual kelapa muda di Jalan Polisi Militer, Kota Kupang. Senin (15/8/2022) (victorynews.id/Yapi Manuleus)
Alexander Sete dan Benediktus Tamonob, dua remaja asal TTS saat menjual kelapa muda di Jalan Polisi Militer, Kota Kupang. Senin (15/8/2022) (victorynews.id/Yapi Manuleus)

KUPANG, VICTORYNEWS - Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-7 akan jatuh pada Rabu 17 Agustus 2022. Tinggal dua hari lagi dari sekarang.

Tentunya, moment bersejarah itu merupakan moment dimana bangsa Indonesia mulai bangkit dari penjajahan untuk menata bangsa sendiri ke arah yang lebih baik.

Namun, selama 77 tahun bangsa ini merdeka. Masih ada juga warganya yang hidup dalam keterbatasan.

Banyak pengangguran, kemiskinan, hingga membuat banyak anak-anak yang harus putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi.

Baca Juga: Kado Terbesar untuk HUT Kemerdekaan RI ke 77 di Mata Mentan, Wujud Pengakuan Dunia

Seperti halnya dua remaja di Kota Kupang, Provinsi NTT yakni Alexander Sete (16) dan Benediktus Tamonob (16).

Dua remaja asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini rela tinggalkan bangku sekolah dan meninggalkan kampung halaman mereka untuk mencari rejeki di kota karang.

Mereka menjual kelapa muda di Jalan Polisi Militer, Kota Kupang sejak beberapa tahun lalu. 

Ketika ditemui victorynews.id, Senin (15/8/2022) di persimpangan jalan Polisi Militer atau di belakang Kantor DPRD Provinsi NTT keduanya sementara sibuk melayani orang membeli kelapa muda.

Baca Juga: Selalu Kawin Cerai, Sifat Pemarah Jadi Alasan Wanita Muak dengan Sule

Alexander mengaku akibat keterbatasan ekonomi keluarganya, membuat dirinya harus putus sekolah di bangku Kelas IV Sekolah Dasar (SD).

Dirinya pun langsung datang ke Kota Kupang untuk menambah penghasilan keluarga mereka dengan menjual kelapa muda.

"Saya putus di SD kelas 4 karena bapa tidak ada uang lagi. Makanya saya datang ke sini dan jual kelapa muda. Kadang kalau berkat sudah ada saya kirim kasi bapa mama Rp250 ribu atau Rp 300 ribu," kata Alexander Sete, remaja asal Desa Kaeneno, Kecamatan Fatumolo, Kabupaten TTS ini.

Kini, dirinya pun hanya pasrah dan akan menerima jika ada orang-orang baik yang punya hati untuk dapat menyekolahkan dirinya. Sehingga kelak bisa menjadi orang yang baik.

Baca Juga: Kisah 'The Tielman Brothers', Band Terkenal di Eropa Berdarah NTT

Halaman:

Editor: Polce Siga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X