KUPANG, VICTORYNEWS - Pemerintah Provinsi NTT perlu memperhatikan masa tanam kedua yang dimulai Oktober-Maret dengan infrastruktur penunjang pengelolaan hingga produksi.
Dalam pengelolaan hingga produksi saat ini juga membutuhkan bahan bakar minyak (BBM). Hal ini juga merupakan bagian dari infrastruktur pula selain ketersediaan air dan sarana pengelolaan.
Hal tersebut disampaikan Zet Malelak, Dosen Pertanian Unkris Kupang, yang disiarkan oleh RRI Kupang, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Pembangunan Jalan Provinsi di Ende 89 Persen, Wabup Ende Apresiasi Gubernur NTT
Ia menekankan tiga aspek penting yang perlu diperhatikan yaitu lahan, pelaku pertanian dan infrastruktur budidaya pertanian di lahan kering.
"Dan di musim tanam kedua BBM menjadi kunci karena air bawah tanah akan disuplai dengan mesin," sebutnya.
Suplai pupuk hanya ada di musim tanam pertama yang juga membutuhkan BBM dan ini yang dihadapi NTT. Kesulitan ini membuat produksi atau pangan tidak optimal.
Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Wilayah Florata Sinergikan Gernas PIP
"Infrastruktur budidaya di musim tanam dua memang tidak ada dan untuk mengantisipasi krisis pangan dunia jadi sulit," kata dia.
Ia menyebut petani NTT melakukan aktivitas pertanian berdasarkan kebiasaan dan melihat cuaca.
Artikel Terkait
Kadis Dikbud NTT Minta Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Takari Tanam Pohon
Produksi Padi di Desa Lakulo Malaka Pada Musim Tanam II Tahun Ini Diprediksi Turun Drastis
Gubernur VBL Ajak Masyarakat Kabupaten Ende Manfaatkan Pekarangan dan Lahan Kosong Tanam Tanaman Produktif