KUPANG, VICTORYNEWS-Tiga orang warga yang tewas mengapung di Pantai Lalendo, Desa Bolok, Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (27/11/2022) menyisahkan pilu dan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Terutama bagi istri dan anak-anak mereka.
Sosok seorang ayah yang menjadi penopang kehidupan kekuarga, kini harus pergi untuk selamanya.
Mery Pu'ay Abuk, Istri dari Ardy Frenki Pu'ay (32), salah satu dari tiga korban yang tewas terapung itu tak mampu membendung kepedihan hatinya.
Baca Juga: Jepang Gagal Pulangkan Kosta Rika Lebih awal dari Piala Dunia 2022 Qatar
Mery Pu'ay menangis histeris dan memeluk ketiga buah hatinya sembari menyampaikan 'Bapak sudah jalan kasih tinggal kita'.
Mery Puay menceritakan, awalnya mendapat informasi dari Ketua RT setempat bahwa suaminya terkena musibah.
Ketua RT datang ke rumahnya untuk menanyakan keberadaan suaminya, apakah sudah kembali dari laut atau belum.
Setelah dia menjawab dengan kata belum, maka ketua RT menyampaikan bahwa suaminya tenggelam di laut.
Baca Juga: Satu Persatu Tersangka Penganiayaan Lansia di Kota Kupang Ditangkap
"Saya hampir pingsan dan peluk tiga orang anak saya. Saya sampaikan bapak sudah jalan kasih tinggal kita," ujar Mery Puay dengan menangis histeris saat diwawancarai, di RSB Tutus Uly Kupang, Minggu (27/11/2022).
Mery menjelaskan sebelum berangkat ke Pantai Lalendo Desa Bolok, Kabupaten Kupang, suaminya Ardy Puay sempat memberi tahu anak-anaknya bahwa dirinya akan pergi untuk mencari ikan untuk bisa dimakan.
Artikel Terkait
3 Mayat Ditemukan Terapung di Pantai Lalendo, 2 Diantaranya Warga Kota Kupang, Berikut Identitasnya
Polres Kupang Ungkap Penyebab 3 Warga Tewas Terapung di Pantai Lalendo
Penyebab 3 Warga Tewas Terapung di Pantai Lalendo, Polres Kupang : Karena Keasyikan Memanah Ikan