KUPANG, VICTORYNEWS - Kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang, NTT selama 2 minggu belakagan membawa dampak negatif bagi pelaku UMKM.
Terlebih, kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang ini sungguh dirasakan pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan daging, seperti bakso dan salome.
Yosep Manlea, pengusaha daging olahan bakso dan salome kepada victorynews.id di Pasar Ikan Pasir Panjang pada Senin (28/11/2022) mengaku sungguh merasakan kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang.
Baca Juga: TERBARU! Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Revisi Grand Design Pendidikan Tahun 2023-2030
Dia mengatakan bahwa usaha bakso dan salomenya sudah seminggu macet.
"Saya sudah tidak produksi bakso selama satu minggu, karena ketiadaan minyak tanah. Sedangkan pengiriman bakso sudah tidak dilakukan lagi dalam 2 Minggu terakhir", ujar Yos, sapaan karibnya.
Padahal, kata dia, biasanya usaha bakso dan salome dipasok ke Kabupaten Sabu Raijua dan Alor.
Baca Juga: SAH!! Agus Tangkur Dilantik Jadi Ketua DPRD Manggarai Timur
"Bakso yang kami produksi untuk dikirim ke Sarai dan Alor itu 1.000 bungkus. Untuk memproduksi bakso sebanyak itu membutuhkan 15 liter minyak tanah," ujar pemilik Depo Daging Martins ini.
Artikel Terkait
Produksi Menurun, Pengusaha di Kota Kupang Keluhkan Kelangkaan Minyak Tanah
Diguyur Hujan, Warga di Kota Kupang NTT Rela Antri untuk Dapat Minyak Tanah
Ribuan Warga Kecamatan Alak, Kota Kupang Rebutan 5.000 Liter Minyak Tanah
Ribuan Warga Kota Kupang Antre Minyak Tanah, Ada Sampai Pingsan
Antre Minyak Tanah, Ratusan Masyarakat Penuhi Kantor Lurah Oebufu Kupang