KUPANG, VICTORYNEWS- Polemik pemberhentian Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek oleh Badan Kehormatan (BK) kini terus berlanjut.
DPD PDIP NTT telah memanggil dan meminta keterangan Enny Anggrek dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Alor.
Enny Anggrek merupakan kader PDI Perjuangan yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Alor yang menjabat Ketua DPRD Kabupaten Alor.
Enny Anggrek diberhentikan BK dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Alor Selasa 29 November 2022 lalu karena diduga melanggar kode etik lantaran mengungkapkan dugaan kasus korupsi sejumlah proyeksi di Kabupaten Alor dalam rapat bersama KPK RI di Kupang, 19 Oktober 2022 lalu.
Polemik pemecatan ini sudah sampai di telinga jajaran pimpinan DPD PDIP NTT hingga DPP PDI Perjuangan di Jakarta.
DPD PDIP NTT menilai pemecatan Enny Anggrek sudah direncanakan sejak lama dan merupakan hasil konspirasi.
Menyikapi persoalan tersebut, Ketua DPD PDIP NTT, Emelia Julia Nomleni akan menemui Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam waktu dekat ini.
"Ketua DPD PDIP NTT, Emelia Julia Nomleni sedang membangun komunikasi untuk bertemu Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang memiliki kewenangan mengeluarkan Surat Keputusan pemberhentian Ketua DPRD Kabupaten Alor," kata Wakil Ketua DPD NTT, Cen Abubakar saat dihubungi victorynews.id, Sabtu (03/12/2022) siang.
Artikel Terkait
Lapor Bupati Alor ke KPK, Enny Anggrek Diberhentikan dari Jabatan Ketua DPRD Kabupaten Alor
Sikapi Pemberhentian Ketua DPRD Kabupaten Alor, PDI Perjuangan : Enny Anggrek Tidak Melanggar Kode Etik
Begini Pernyataan Enny Anggrek di Depan KPK RI Hingga Ia Diberhentikan Dari Ketua DPRD Kabupaten Alor