KUPANG, VICTORYNEWS - Puluhan truk pengangkut sembako dan logistik ke sejumlah pulau dan mobil ekspedisi antar provinsi tertahan di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang.
Kondisi ini disebabkan oleh cuaca buruk yang berimbas pada keputusan PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Cabang Kupang untuk menutup sementara semua jalur penyeberangan termasuk di Pelabuhan Bolok Kabupaten Kupang
Keputusan penutupan lintasan ini diambil karena gelombang tinggi di perairan NTT yang membahayakan rute penyeberangan sambil menunggu informasi terbaru Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga: NEKAT MELAUT SAAT CUACA BURUK! Kapal Tenggelam di Sorong Papua, 1 ABK Hilang
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Ishak Nuka, membenarkan penutupan jalur penyeberangan antar pulau seperti Rote, Sabu, Alor dan wilayah Flores.
Sementara NTT yang merupakan wilayah kepulauan memang sangat mengandalkan laut dan kondisi ini tentunya merugikan.
"Cuacanya kita tidak bisa prediksi dan kita sebagai daerah kepulauan memang sangat mengandalkan laut sehingga kewaspadaan itu yang harus ditingkatkan," ujarnya, Selasa (3/1/2023).
Sementara Suyono selaku salah satu pengendara truk ekspedisi tujuan Surabaya via Labuan Bajo mengaku telah berada di Pelabuhan Bolok selama empat hari.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Syaeful Hadi, secara terpisah menyampaikan kondisi gelombang di perairan NTT hingga 5 Januari mendatang.
Ia menyebut tinggi gelombang 1.25 hingga 2.5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape Bagian Utara, Selat Sumba Bagian Timur, Selat Alor hingga Pantar, Selat Ombai, Selat Flores hingga Lamakera dan Selat Wetar.
Baca Juga: Mengenal Siapa Putra Asal NTT, Pernah Jabat Kapolda Maluku Kini Anaknya Jenderal Bintang Dua
Untuk tinggi gelombang 2.5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Flores, Laut Sawu Bagian Utara, Perairan Utara Kupang hingga Rote, Selat Sape Bagian Selatan dan Selat Sumba Bagian Barat.
Lalu tinggi gelombang 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di Perairan Selatan Kupang hingga Rote, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba hingga Sabu, Samudera Hindia Selatan Kupang hingga Rote.
Ia menyebut kondisi ini harap diperhatikan terkait risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan, kata dia, perlu diwaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.
Artikel Terkait
Cuaca Ekstrim Makan Korban di Flores Timur, Tim SAR Gabungan Cari Korban Terseret Arus
Info Terbaru! Akibat Cuaca Buruk di NTT, Kapal Fery dan Kapal Cepat Akan Berlayar Awal Tahun 2023
NEKAT MELAUT SAAT CUACA BURUK! Kapal Tenggelam di Sorong Papua, 1 ABK Hilang