KUPANG, VICTORYNEWS - Fernando Osorio Suares dan Richard Odja adalah dua dari ratusan kader muda DPD Partai Gerindra NTT saat ini dan akan terjun di Pemilu 2024.
Dua kader muda Partai Gerindra potensial ini mulai menapaki kaki di dunia politik di Pemilu 2024. Kehadiran mereka saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya, Richard Odja saat ini duduk sebagai anggota DPRD Kota Kupang.
Sedangkan Fernando Osorio Suares yang berlatar belakang pengusaha muda itu juga telah menyatakan tekad untuk maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi NTT Partai Gerindra dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Kupang di Pemilu 2024.
Baca Juga: Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat Berbagi Kasih di Kota Kupang
Secara finansial, Fernando Osorio Suares tentunya sudah selesai urusan pribadi. Namun, jalan politik tetap ia pilih sebagai jembatan mulia untuk mengabdi bagi masyarakat NTT.
"Kalau mau cari uang saya tidak mungkin calon DPRD Provinsi NTT karena gaji saya sebagai pengusaha lebih besar, tetapi jadi DPRD saya ingin untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat banyak, " kata Nando Osorio Suares dalam acara ngobrol pintar (Ngopi) bersama kaum milenial di Kota Kupang, Jumat, (27/1/2023) malam.
Acara yang berlangsung di Cafe Bujang itu dimoderatori oleh Esther Siubelan. Puluhan kaum milenial Kota Kupang terlibat dalam kegiatan yang mengusung tema Pandangan Milenial Dalam Memasuki Tahun Politik.
Baca Juga: Anton Enga Tifaona, Polisi Tegas dan Jujur, Berani Tolak Suap
Kegiatan itu sebagai tindak lanjut dari instruksi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto agar seluruh kader Gerindra masuk dan menyerap aspirasi di kalangan milenial.
Selain menyerap aspirasi, menurut Richard Odja, kegiatan itu ada manfaatnya yakni terjadi transfer knowledge antara kader Gerindra dan kaum milenial dalam menyongsong Pemilu 2024.
Anggota DPRD Kota Kupang itu menegaskan sebagai kader Gerindra, mereka sangat menantang isu radikalisme yang menyerang tubuh Partai Gerindra.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada seluruh kader agar menghindari politik adu domba atau yang dikenal dengan politik devide et impera.
Partai Gerindra tetap menerapkan politik damai, politik Kebhinekaan yang mempersatukan bukan mencerai beraikan.
"Gerindra berkomitmen untuk tidak menjatuhkan lawan. Karena, di saat yang sama akan ada pihak lain yang berupaya untuk menjatuhkan kader Gerindra," tukas Richard Odja.
Artikel Terkait
Kuota Terpenuhi, DPC Partai Gerindra Siap Rebut Kursi Ketua DPRD Kota Kupang
Partai Gerindra Dijadikan Parpol Egaliter, Bukan Partai Elite dan Eksklusif