KUBU RAYA, VICTORYNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu mengecam aktivitas belanja pakaian bekas impor dari luar Negeri.
Menurut Presiden Jokowi tindakan beli pakaian bekas impor atau yang sering disebut thrifting itu mengganggu industri tekstil dalam negeri.
Ia memerintahkan jajaran Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera mencari sebab dan solusi mengatasi masalah penjualan baju bekas impor itu.
Baca Juga: Larang Impor Pakaian Bekas, Pedagang : Rugi Besar Terancam Pengangguran
"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri. Sangat mengganggu. Yang namanya impor pakaian bekas mengganggu," ujar Jokowi saat menghadiri Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri, Rabu (15/3).
Menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pastikan telah perintahkan seluruh jajaran di pintu masuk bea cukai untuk memeriksa barang impor.
Baca Juga: HATI-HATI! Presiden Jokowi Larang Impor Pakaian Bekas Masuk Indonesia: Sangat Menganggu!
Kapolri Jenderal Listyo dalam kunjungan kerja di Kalimantan Barat mengaku telah memerintahkan kepada seluruh Kapolda di Indonesia termasuk bea cukai untuk menertibkan impor pakaian bekas.
"Saya sudah memerintahkan jajaran untuk seluruh wilayah yang merupakan pintu-pintu masuk, termasuk bea cukai untuk pemeriksaan," ujar Sigit
Kapolri juga meminta jajaran untuk menindak tegas jika menemukan impor barang-barang yang dilarang pemerintah.
Baca Juga: Wow! Polisi Amankan 2 Peti Kemas, Isinya 1.200 Karung Pakaian Bekas
Termasuk impor pakaian bekas atau thrifting."Apabila ditemukan maka harus ditindak tegas, " pungkas Kapolri Jenderal Listyo.***
Artikel Terkait
Pedagang Pakaian Bekas Kota Kupang Tak Dapat Keuntungan Lebih Saat Masa Liburan
Hati-Hati! Ada Bakteri Berbahaya pada Pakaian Bekas Impor
Wow! Polisi Amankan 2 Peti Kemas, Isinya 1.200 Karung Pakaian Bekas
HATI-HATI! Presiden Jokowi Larang Impor Pakaian Bekas Masuk Indonesia: Sangat Menganggu!
Larang Impor Pakaian Bekas, Pedagang : Rugi Besar Terancam Pengangguran