JAKARTA, VICTORYNEWS – Pemerintah Indonesia saat ini kini tengah berupaya untuk mengatur kemacetan yang akan terjadi pada saat mudik.
Melalui instansi terkait, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa kementeriannya bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas) dan Jasa Marga.
Pihaknya akan menerapkan rencana rekayasa lalu lintas yang lebih terukur daripada sebelumnya.
Baca Juga: Manfaat Minum Teh, Ternyata Dapat Turunkan Resiko Penyakit Stroke
Hal ini guna dapat lebih efektif dalam mengatasi kemacetan lalu lintas antisipasi mudik Idulfitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Lebih lanjut, dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, ia menjelaskan, masalah peningkatan lalu lintas selama musim liburan yang akan datang diatasi dengan penambahan kapasitas sistem transportasi seperti kereta api, kapal laut, dan pesawat udara.
“Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa kami confident ya dengan apa yang kita lakukan di kereta api, di laut, di udara, bahkan di penyeberangan, karena kapasitas yang kita sediakan sangat signifikan tambah gitu,” kata Menhub, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: AHY Ketemu Anies Baswedan, Netizen: Pak Anies Cocok dengan AHY !
Namun, ia mengakui potensi kemacetan lalu lintas di jalan tol Cipali.
Untuk itu, kerja sama dengan Korlantas dalam rencana rekayasa lalu lintas dapat mengatasi hal ini melalui arus lalu lintas satu arah, contraflow, dan aturan ganjil-genap.
“Satu lagi yang akan kita terapkan adalah ganjil genap, memang kita hati-hati melakukan karena mengingat perjalanan dari Medan, dari Palembang, sampai Jakarta mesti tertunda tapi kita akan diskusikan,” jelasnya.
Baca Juga: AWAS DENDA! Ditutup Satu Minggu Lagi, Ini Cara Lapor SPT PPh 2023
Menhub menyatakan bahwa rasio kapasitas terhadap volume (v/c rasio) sangat penting untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
“Singkat kata, bahwa kalau dulu kita tidak terlalu menetapkan harinya, agak fleksibel, nah ini akan kita diskusikan VC Ratio, jadi kapasitas per volume. Jadi jumlah kapasitas dan volume yang lewat itu harus 0,6. Kalau dia di atas 0,6, 0,8 udah rendet. Kalau satu, itu macet. Tadi juga saya laporkan ke Pak Presiden bahwa untuk semuanya itu dalam exercise sudah 0,6. Insyaallah, kita bisa menjalani simulasi yang sekarang ini dan bisa terjadi pada saat itu, terutama berkaitan kendaraan darat di Cipali,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Berpeluang Hadiri Festival Semana Santa dan Bale Nagi
24 Maret, Mengenang Sejarah Bandung Lautan Api
Ahli Seni Tari ISI Yogyakarta dan UKSW Salatiga Gali Fakta Historis guna Rekonstruksi Keaslian Tarian Taebenu