Soroti Pertemuan PP Muhammadiyah dan PB Nahdatul Ulama, Begini Komentar Romo Benny

- Senin, 29 Mei 2023 | 21:52 WIB
Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny menegaskan pemimpin yang bermoral menjadi catatan bersama dalam membangun peradaban demokrasi.  (Dok. victorynews.id)
Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny menegaskan pemimpin yang bermoral menjadi catatan bersama dalam membangun peradaban demokrasi. (Dok. victorynews.id)

JAKARTA, VICTORYNEWS - Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo atau sering dikenal dengan Romo Benny menyoroti pertemuan Ketua Umum Pengurus Pusat atau P Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PB NU.

Pertemuan PP Muhammadiyah dan PB NU itu dilakukan di di Jalan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023) pagi.

Menurut Romo Benny, pertemuan antara kedua organisasi masyarakat tersebut menunjukkan pentingnya pemimpin yang bermoral menjadi catatan bersama dalam membangun peradaban demokrasi.

Baca Juga: HEBAT! Tiga Pemuda Miskin Ini Bisa Jadi Perwira TNI

“Maka keutamaan-keutamaan pemimpin menjadi sangat penting, dalam hal ini pemimpin harus memiliki etika kepantasan publik," tegasnya.

Peradaban demokrasi, menurut Romo Benny hanya bisa dilakukan ketika para pemimpin memiliki etika kepantasan publik.

Etika kepantasan publik yang dimaksudkan Romo Benny yaitu mereka yang mampu membedakan mana kepentingan publik dan kepentingan privat dan mampu untuk memisahkannya.

Baca Juga: Begini Cara Cek Penerima dan Jadwal Bansos BPNT 2023 Tahap 3! Apakah Kamu Terdaftar?

Budayawan Indonesia ini menyatakan, pemimpin yang bermoral tidak hanya sekadar jujur, mempunyai integritas dan melayani rakyat, tetapi juga pemimpin bermoral adalah mereka yang memiliki pathos, yaitu yang mampu merasakan denyut derita masyarakatnya.

Menurut, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP itu, orientasi pemimpin yang bermoral adalah yang berpihak pada nilai-nilai keutamaan Pancasila.

Karena pemimpin yang bermoral adalah yang memiliki pengetahuan takut akan Tuhan, yaitu pemimpin yang memiliki martabat kemanusiaan.

Baca Juga: Setelah Hampir Dua Jam Mediasi, Natasha Rizky dan Desta Sepakat Bercerai

"Martabat kemanusiaan itu harus menjadi agenda dalam hal kinerjanya (pemimpin), dalam hal mengolah tata kelola pemerintahan," ujarnya.

Maka martabat kemanusiaan itu menjadi dasar untuk bersama-sama membangun kolaborasi dan menjaga keragaman budaya, etnis yang terdiri dari 714 suku.

Halaman:

Editor: Paschal Seran

Tags

Artikel Terkait

Terkini

RESMI! Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI

Senin, 25 September 2023 | 21:08 WIB
X