KUPANG, VICTORYNEWS - Kasus rabies kini merebak di Provinsi NTT khususnya Pulau Flores yang menewaskan tiga orang warga.
Terbaru, kasus gigitan anjing gila itu kini merebak di sejumlah desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang sudah menewaskan seorang warga di Desa Feun Kecamatan Amanuban Selatan.
Kasus rabies yang sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa itu mendapat respons Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang berkunjung ke desa itu kemarin.
Baca Juga: Kasus Rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan Masuk KLB, Gubernur NTT Telepon Menkes RI
Di lokasi itu, Gubernur Viktor kemudian menelepon Menkes RI Budi Sadikin untuk meminta 10 ribu vaksin rabies.
"Pak Menteri saya sedang di lokasi kasus rabies di Timor Tengah Selatan, saya butuh vaksin dan serum karena ada anak yang digigit di muka tidak bisa pakai vaksin. Tolong kirim 10 ribu vial vaksin dan serum," kata Gubernur Viktor.
Dikutip dari berbagai sumber, vaksin rabies untuk manusia dapat diberikan sebagai vaksinasi pra-eksposur atau pasca eksposur.
Baca Juga: RESMI! Akhirnya KJP Bulan Mei 2023 Cair, Berikut Jadwal Pencairannya Secara Bertahap SD, SMP dan SMA
Umumnya, vaksinasi pra eksposur diberikan kepada orang yang berisiko tinggi terkena rabies, seperti dokter hewan, penjaga hewan, pemilik hewan peliharaan, dan orang yang bekerja di laboratorium yang mengandung virus rabies.
Sedangkan, rabies kerap disebut sebagai penyakit anjing gila karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan 99 persen karena gigitan anjing.
Selain itu, kata rabies juga mungkin sudah sangat identik dengan anjing yang selalu marah dan memiliki busa di mulut sehingga disebut anjing gila. ***
Artikel Terkait
Gerak Cepat! Pemprov NTT Serahkan Bantuan 5.000 Vial Vaksin Rabies di TTS
Gubernur NTT Minta Vaksin Rabies ke Menkes RI, Lalu Siapa Penemu Vaksin Anjing Gila Itu
Kasus Rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan Masuk KLB, Gubernur NTT Telepon Menkes RI