Nutrition International Luncurkan Kursus Daring Gizi Remaja dan Anemia di Hari Gizi

JAKARTA, VICTORY NEWS-Nutrition Internasional (NI) meluncurkan aplikasi Kursus Daring Gizi Remaja dan Anemia pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-62.

Nutrition Internasional, sebuah organisasi global yang telah mendukung program gizi di Indonesia selama 15 tahun terakhir bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk meluncurkan kursus itu.

Kursus yang diluncurkan Nutrition International dikembangkan dalam Bahasa Inggris.

Baca Juga: Gubernur NTT Ingatkan Bupati dan Wali Kota Se-NTT Serius Tangani Stunting

Saat ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang didesain oleh tim ahli teknis Nutrition International

Diharapkan kursus itu dapat membantu para pengelola dan penanggung jawab program kesehatan dan gizi dalam mendesain program berbasis bukti berskala lokal hingga nasional.

Peluncuran ditandai dengan penyerahan simbolis Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan drg Kartini Rustandi kepada perwakilan pengguna dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, dan Puskesmas Setiabudi.

Direktur Nutrition International Indonesia Dr Sri Kusyuniati, kepada Victory News, Selasa (25/1/2022) mengatakan, Kursus Gizi Remaja dan Anemia Nutrition International dapat diakses melalui oleh semua kalangan.

Baca Juga: Data Stunting 2021 Kota Kupang Tidak Akurat

Menurutnya, remaja di seluruh dunia sangat terdampak oleh malnutrisi, terutama remaja putri yang lebih rentan karena kebutuhan biologisnya yang spesifik.

Sangat menyedihkan bahwa satu dari empat remaja putri di Indonesia mengalami anemia, yang berpotensi bila hamil melahirkan bayi stunting.

"Kursus Gizi Remaja dan Anemia diharapkan membantu pembuat kebijakan dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas program kesehatan dan gizi," harapnya.

Anemia, kata dia disebabkan oleh kekurangan zat besi menjadi perhatian penting pada kesehatan remaja di Indonesia.

Baca Juga: Kunjungi BUMDes Tafena To di Kabupaten Kupang, Gubernur NTT Bicara Stunting Dengan Presiden