Labuan Bajo Jadi Tuan Rumah Kick Off Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 08:48 WIB
Kepala BBKSDA Arif Mahmud dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) NTT Ondi Siagian saat menyampaikan Labbuan Bajo sebagai tuan rumah acara nasional KLHK (victorynews.id/Stef Kosat)
Kepala BBKSDA Arif Mahmud dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) NTT Ondi Siagian saat menyampaikan Labbuan Bajo sebagai tuan rumah acara nasional KLHK (victorynews.id/Stef Kosat)


KUPANG, VICTORYNEWS- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memilih Labuan Bajo, NTT sebagai tuan rumah Kick off sosialisasi Sub Nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU NET SINK 2030).

Kick off sosialisasi Sub Nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU NET SINK 2030) akan dilangsungkan di Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat tanggal 1-2 Februari 2023.

Sosialisasi tersebut akan diikuti perwakilan 34 pemerintah provinsi, bupati/walikota se-NTT, organisasi perangkat daerah, serta UPT BPDAS dan BPKHTL se-Indonesia. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus, Tetap Tenang Walaupun Sering Galau

Ia mengatakan sosialisasi FOLU NET SINK 2030 yang dilakukan KLHK merupakan upaya Pemerintah Pusat hingga kabupaten/kota dalam menyeimbangkan pelepasan dan penyerapan karbon terutama dalam penggunaan hutan dan lahan lainnya.

"Sosialisasi ini penting dilakukan karena menjadi bagian dari kehidupan seluruh manusia," ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam(BBKSDA) NTT, Arief Mahmud dalam jumpa pers di halaman kantor BBKSDA NTT, Jumat (27/1/2023).

Arief Mahmud mengatakan kehidupan manusia sehari-hari selalu menghasilkan karbon terutama dari kenderaan bermotor, pabrik, dan pembukaan lahan perkebunan/pertanian.

Baca Juga: BBKSDA NTT Salurkan Rp 910 Juta Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat, Ini Rinciannya

Dampak karbon berbahaya bagi lingkungan, maka perlu diseimbangkan. Melalui sosialisasi NET SINK 2030, pemerintah Indonesia hingga kabupaten/kota menargetkan penyerapan karbon secara bersih sebesar 29 persen atau setara 834 juta ton CO2 dari emisi karbon dunia tanpa dukungan dunia internasional. 

"Kalau ditambah dukungan dunia internasional, maka target serapan karbon Indonesia secara bersih meningkat menjadi 41 persen atau setara dengan 1,185 juta ton CO2. Inilah komitmen pemerintah pusat hingga kabupaten/kota dan masyarakat Indonesia untuk menjaga atmosfer global," jelas Arief Mahmud.

Menurutnya, untuk mencapai target penyerapan karbon 29 persen pada 2030 (Net Sink) maka Pemerintah Pusat mendorong pemerintah daerah (NTT) berperan aktif sebagai pemangku kebijakan di daerah untuk menyusun rencana kerja, serta mendorong percepatan Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di tingkat daerah.

Baca Juga: PLN-BBKSDA Sinergi Bangun Jaringan Listrik Melintasi Kawasan Konservasi 

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) NTT Ondy Siagian mengatakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyambut baik 

Ondy Siagian menekankan tanggal 1 Februari 2023 nanti akan dilakukan sosialisasi dan dilanjutkan lagi kegiatan workshop pada tanggal 2 Februari 2023. Dalam workshop itu akan dibahas langkah-langkah provinsi NTT untuk rencana kerja ke depan seperti apa.

Halaman:

Editor: Beverly Rambu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Resmikan Papua Youth Creative , Ini Harapan Jokowi

Selasa, 21 Maret 2023 | 18:55 WIB

Pengguna HP Wajib Tahu Modus Penipuan Terbaru

Senin, 20 Maret 2023 | 19:59 WIB
X