Hadiri Sidang Klasis Kupang Timur, Bupati Kupang Ungkap Boleh Berbeda Pandangan

- Kamis, 14 September 2023 | 12:27 WIB
Bupati Kupang Korinus Masneno menghadiri acara Persidangan Klasis Kupang Timur ke- 13 periode 2024-2027 di Gedung Gereja Betel Oefafi, Rabu (13/9/2023). (Dok Prokopimda Kabupaten Kupang )
Bupati Kupang Korinus Masneno menghadiri acara Persidangan Klasis Kupang Timur ke- 13 periode 2024-2027 di Gedung Gereja Betel Oefafi, Rabu (13/9/2023). (Dok Prokopimda Kabupaten Kupang )

OELAMASI,VICTORYNEWS - Bupati Kupang Korinus Masneno menghadiri acara Persidangan Klasis Kupang Timur ke- 13 periode 2024-2027 di Gedung Gereja Betel Oefafi, Rabu (13/9/2023).

Bupati Kupang Korinus Masneno menyampaikan terima kasih atas penghargaan gereja kepada pemerintah karena selalu melibatkan pihak pemerintah dalam acara-acara gereja.

Dia mengatakan, gereja menjadi salah satu pilar utama pembangunan manusia di Kabupaten Kupang karena berperan penting dalam meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan.

Baca Juga: Rencana Kerja Bersama, Pemkab Kupang dan Yayasan IPAS Luncurkan Proyek Takenusa di Kabupaten Kupang

"Memanusiakan manusia menjadi manusia seutuhnya baik dalam iman, mental maupun spiritual.

Apapun program dan sasaran, rujukannya untuk keberlanjutan pembangunan dan hidup jemaat lebih baik," kata Masneno.

Ia mengatakan, momen sidang klasis harus dimanfaatkan dengan baik meskipun nantinya ada banyak perbedaan pandangan.

"Moment ini dipakai sebaik-baiknya ada nilai kasih. Boleh berbeda pandangan, asalkan tetap satu hati menjadi satu kesatuan untuk bangkit bersama Jemaat dalam pelayanan," ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Tiga Jenderal Asal Kabupaten Alor Provinsi NTT

"Semoga pesta demokrasi di lingkungan gereja ini, Tuhan tunjukkan yang nyata. Mari bergandengan tangan bantu pemerintah untuk kehidupan lebih baik," tambah Masneno.

Ia mengajak semua Jemaat GMIT Betel Oefafi untuk bergandengan tangan keluar dari krisis dan sidang dapat berjalan baik dan semua yang terlibat diberi akal oleh Tuhan untuk berkarya.

Sedangkan Pendeta Elisa Maplani dalam suara gembalanya menyampaikan momentum ini adalah momentum iman, momentum untuk berbicara, beri pikiran-pikiran kritis sebagai refleksi apa yang sudah dilakukan.

Baca Juga: ASN Pemprov NTT Tak Lagi Pakai Seragam Pramuka, Ince Sayuna : Kalau Dirasa Tidak Penting, Buatlah Aturan Baru!

"Bicaralah pada saat yang dibutuhkan untuk berbicara dan berdiamlah pada saat dibutuhkan untuk diam. Kadang ada yang saat sidang diam, setelah selesai sidang ngotot bicara jadi tukang kritik," katanya.

"Seolah-olah menampilkan diri sebagai pengamat atau nabi-nabi bisu. Sampaikan apa yang menjadi pikiran kritis kita biar ada solusinya. Beda berpikir kritis dengan orang yang tukang kritik. Berpikir kritis pasti dituntun oleh Roh Allah," tandasnya.

Acara ini diawali dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta Niftrik Tanau.

Baca Juga: Memiliki Warna yang Indah, Kenali Beberapa Jenis Ular Hijau

Pesan yang disampaikan Pendeta Dr. Niftrik Tanau dalam khotbahnya sesuai dengan sub tema "Melayani di tengah krisis" adalah melalui proses persidangan ini Roh Tuhan bekerja agar sejumlah keputusan yang dibuat, sejumlah evaluasi bisa menjawab semua kondisi krisis yang terjadi.

"Jangan setelah sidang ada krisis baru, pendeta satu bercerita buruk tentang pendeta lain. Sidang harusnya menguatkan persekutuan. Bersidanglah dengan damai sejahtera," katanya.****

Editor: Polce Siga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Camat di Kabupaten Kupang Diganti

Jumat, 22 September 2023 | 14:54 WIB

Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Kasus Bawang Merah Malaka

Kamis, 21 September 2023 | 12:45 WIB

Kasus Bawang Merah Malaka, JPU Tetap pada Tuntutannya

Selasa, 19 September 2023 | 09:57 WIB

Seorang Pria di TTU Nekat Bunuh Istri Demi Selingkuhan

Senin, 18 September 2023 | 13:03 WIB
X