Tidak Ada Kejelasan, Warga Pemilik Tanah Bangun Rumah Di Areal Kantor Bupati SBD

TAMBOLAKA, VICTORYNEWS - Persoalan lahan di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kadula, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT nyatanya belum selesai sebagaimana diharapkan.

Bagaimana tidak, persoalan tanah itu kembali terjadi lagi dalam beberapa waktu terakhir.

Puncaknya, warga pemilik lahan terpaksa membangun rumah singgah mereka di atas areal perkantoran tepatnya di atas jalan samping Dinas Sosial Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pembangunan itu diketahui dilakukan sejak Sabtu pekan lalu sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya yang dinilai mereka sudah mengambil lahan milik mereka tanpa ijin.

Baca Juga: Resmikan Jalan Akses Labuan Bajo-Golo Mori, Presiden Jokowi Dorong Pengembangan Kawasan

Dimana sebelumnya, tanah yang semula dihibahkan masyarakat dengan batasan tertentu malah pelan-pelan dicaplok Pemerintah Kabupaten untuk kepentingan jalan dan lain sebagainya.

Imbasnya, tanah yang semula milik warga pelan-pelan dikuasai pemerintah.

Alhasil, warga pemilik lahan pun menuntut haknya.

Kasus ini sendiri memang sempat dibawa ke BPN SBD namun berakhir dengan masing-masing pihak tetap pada pendiriannya membuat persoalan ini jadi antiklimaks kendati BPN mengakui kalau lahan yang diprotes warga adalah milik mereka seutuhnya.

Tidak hanya itu, dari sumber lain menyebut kalau warga pemilik lahan memang sempat dijanjikan dana ganti rugi namun hingga kini hal itu belum kunjung ditepati.

Saat dikonfirmasi victorynews.id, anggota DPRD SBD, Yohanes Routa Geli mengakui adanya pembangunan rumah di lahan perkantoran Puspem Kadul.

Baca Juga: Ini Pejabat Daerah NTT yang Menyambut Presiden Jokowi saat Tiba di Labuan Bajo

"Iya ada pembangunan rumah di sana sebagai bentuk protes mereka kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya," katanya.

Dirinya pun mengaku heran dengan sikap Pemkab SBD yang dinilai acuh tak acuh dengan kondisi tersebut.