Cegah Radikalisme dan Terorisme, BNPT Gelar Karakter ID dan Asik Bang

- Rabu, 15 Maret 2023 | 13:26 WIB
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi memberikan sambutan pada Karakter ID atau “Kampus Rakyat Terpilih Indonesia” dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. (dok. FKPT NTT)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi memberikan sambutan pada Karakter ID atau “Kampus Rakyat Terpilih Indonesia” dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. (dok. FKPT NTT)

KUPANG, VICTORYNEWS - Ideologi Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi pedoman ketatanegaraan di Indonesia menghadapi ujian dengan berkembangnya paham radikalisme di Indonesia akhir-akhir ini.

Kekhawatiran pemerintah terhadap paham radikalisme menjadi logis mengingat paham radikalisme berpotensi menjadi aksi terorisme.

Setiap elemen harus memikirkan dan mengambil langkah strategis serta solusi alternatif atas kebutuhan bangsa akan persatuan dan kesatuan serta karakter dan intelektualitas pemuda untuk menjamin masa depan bangsa.

Baca Juga: Ternyata Begini Cara Ketua Araksi NTT Saat Hendak Mendekati Subyek yang Ingin Diperas

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang diamanatkan menangani terorisme, memandang penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dalam upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat.

Pendekatan lunak merupakan terobosan rangka meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda, pelajar serta civitas academica, penggiat dan pecinta musik, menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.

Oleh karena itu, BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar Karakter ID atau “Kampus Rakyat Terpilih Indonesia” dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

Baca Juga: Raditya Dika Beberkan Tips Menghindar Dari Utang

Ketua FKPT Nusa Tenggara Timur Ir Yohanes Oktavianus merupakan usaha bersama untuk mewaspadai radikalisme sebagai bagian dari upaya-upaya pencegahan terorisme, dalam rangka merawat perdamaian, toleransi dan kebhinekaan Indonesia dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Ketua FKPT NTT menyebutkan kalau program pencegahan terorisme yang dilaksanakan BNPT terdiri atas dua strategi.

Strategi deradikalisasi ditujukan terhadap kelompok inti dan militan teroris dengan melaksanakan kegiatan penangkalan, rehabilitasi, reedukasi, dan resosialisasi.

Baca Juga: SEGERA! Polres Mabar akan Mengamankan Penadah Barang Hasil Curian Mesin Traktor dan Perontok Padi

Sementara strategi kontra radikalisasi ditujukan terhadap kelompok pendukung, simpatisan, dan masyarakat dengan melaksanakan pencegahan.

Diakui bahwa di era modern ini, edukasi, dan informasi menjadi hal yang penting untuk didapatkan masyarakat.

Halaman:

Editor: Paschal Seran

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X