Dinas PUPR Provinsi NTT Wujudkan Mimpi Gubernur NTT Bangun Jalan Sepanjang 906 Kilometer

KUPANG, VICTORYNEWS- Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil membangun 906 kilometer ruas jalan provinsi yang rusak berat dan rusak ringan. 

Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Maksi Nenabu kepada victorynews.id, Jumat, (17/3/2023) mengatakan, total panjang jalan provinsi di NTT mencapai 2.650 kilometer. 

Kemudian pada tahun 2020 kondisi jalan rusak berat dan rusak ringan di NTT terdata sepanjang 906 Km. 

Baca Juga: Adi Meskh; Berita Jaksa Prank OTT Alfred Baun Dinilai Berlebihan dan Merupakan Bentuk Produksi Kabar Bohong

"Dari  total 2.650 kilometer ini, 906 kilometer kita programkan pembangunan selesai selama tiga tahun sejak 2020 sampai 2022, " ujar Maksi. 

Menurut Maksi, 906 kilometer jalan provinsi tidak tercapai sekitar 40-50 kilometer karena dana alokasi khusus (DAK) mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. 

"Tahun 2021 itu DAK Rp 200 miliar lebih, tahun 2022 turun menjadi Rp 100 miliar lebih, dan tahun ini turun lagi menjadi Rp 80 miliar lebih sehingga kita hanya bisa mengerjakan beberapa paket jalan, dan jembatan, " jelas Maksi.

Baca Juga: INSPIRASI PAGI: 'Mekar Karena Memar'

Kendati demikian, kata Maksi, jika ditambah dengan penyelesaian jalan provinsi di tahun 2019 sepanjang 150 kilometer maka total panjang jalan yang sudah dikerjakan dari tahun 2019 sampai 2022 mencapai 1.006 kilometer. 

"1.006 kilometer jalan ini didapat dari  150 kilometer jalan yang dibangun pada tahun 2019 tambah 906 kilometer  yang dibangun pada tahun 2020-2022 kemudian kurangi dengan 50 kilometer jalan yang belum disentuh, " beber Maksi. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Harian Taurus 17 Maret 2023 : Pasanganmu Sangat Ingin Menghabiskan Waktu Bersamamu

Ia menambahkan, pembangunan 1.006 kilometer jalan provinsi itu mewujudkan mimpi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi yang sejak awal memiliki mimpi untuk membuka akses infrastruktur jalan bagi warga NTT yang selama ini terisolir.***