Ratu Wulla Talu Terus Dorong Warga SBD Dukung Penurunan Stunting Bantu Prevalensi NTT Yang Masih Tinggi

- Minggu, 19 Maret 2023 | 18:13 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Wulla Talu meminta warga Sumba Barat Daya untuk membantu pemerintah melakukan penurunan stunting di NTT yang masih tinggi.  (victorynews.id/Frengky Keban )
Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Wulla Talu meminta warga Sumba Barat Daya untuk membantu pemerintah melakukan penurunan stunting di NTT yang masih tinggi. (victorynews.id/Frengky Keban )

TAMBOLAKA, VICTORYNEWS - Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menjadi salah satu Kabupaten di NTT yang berhasil menurunkan prevalensi stuntingnya. 

Penurunan prevalensi stunting terjadi dalam beberapa bulan saja hingga menyisahkan 24 persen dari 44,28 persen di bulan Maret 2023 berdasarkan data Dinas Kesehatan. 

Kendati begitu, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mengungkap kalau penurunan itu tidak diikuti dengan penurunan prevalensi stunting di NTT secara keseluruhan. 

Pasalnya, NTT masih jadi Provinsi di Indonesia dengan angka prevalensi tertinggi di Indonesia dengan 35.5 persen dan masih jauh dari target Nasional. 

Baca Juga: Warga Kota Kupang Asal Jawa Siapkan Kader Untuk Calon Legislatif di Pemilu 2024

Tidak mengherankan jika dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting, Sabtu 18 Maret 2023 kemarin di Roo Luwa Cafe dan Resto, Desa Watukawula, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Wulla Talu meminta agar warga masyarakat di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk berkomitmen bergandengan tangan dengan pemerintah guna mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting di Nusa Tenggara Timur.

"Mari kita bergandengan tangan membantu Pemerintah kita untuk menurunkan angka stunting karena NTT sampai dengan sekarang masih tinggi di angka 35.3 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022," katanya. 

Menurut Ratu Wulla Talu yang juga anggota Fraksi NasDem, dampak stunting ini bukan hanya pada tinggi badan, namun juga pada kemampuan anak untuk belajar atau aspek kecerdasan yang menurun.

"Selain itu stunting ini juga sangat berbahaya jika dibiarkan bisa memunculkan penyakit-penyakit kronis lain yang gampang menyerang anak-anak dengan kondisi kesehatan yang stunting," katanya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Lakukan Sesuatu yang Menyimpang dari Istrinya Ketika Berlibur di Jepang

Untuk itu, Ratu Wulla Talu meminta masyarakat untuk mulai memastikan dalam keluarganya mendapat asupan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak usia 6-23 bulan selain memastikan semua pasangan usia menikah yang akan memasuki tahap pernikahan wajib merencanakan kehamilannya. 

Menanggapi hal itu, salah satu pemuda Watukawula, Minggus Arembo mengaku siap mengimplementasikan apa yang disampaikan. 

Dirinya pun menyakini dengan intensitas Kampanye Percepatan Penurunan Stunting yang dilakukan terus menerus seperti dilakukan oleh Ratu Wulla Talu dan mitranya BKKBN ini bisa membantu menambah pengetahuan warga untuk mengubah mindset masyarakat tentang stunting. ***

 

Halaman:

Editor: Frengky Keban

Sumber: victorynews.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X