Setiap Desa di NTT Harus Memiliki Rumah Produksi Pakan Ternak

- Jumat, 19 Mei 2023 | 18:52 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Lasikodat saat meninjau lokasi rumah produksi pakan ternak di Desa Bomari.  (Dokumen Humas NTT.)
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Lasikodat saat meninjau lokasi rumah produksi pakan ternak di Desa Bomari. (Dokumen Humas NTT.)

KUPANG, VICTORYNEWS- Seluruh desa di Provinsi NTT diminta untuk memiliki rumah produksi pakan ternak. Pasalnya, kebutuhan pakan ternak di NTT saat ini cukup tinggi.

Pernyataan ini disampaikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Lasikodat saat meninjau lokasi rumah produksi pakan ternak di Desa Bomari Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Kamis, (18/5/2023) siang.

Gubernur Viktor saat itu didampingi Bupati Ngada, Andreas Paru dan Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena.

Baca Juga: Gubernur NTT Minta Guru Harus Desain Pengembangan Kualitas Pendidikan di Provinsi NTT

Menurut Gubernur Viktor, salah satu konsen atau perhatian pemerintah NTT saat ini adalah peningkatan produksi pakan ternak.

Pengeluaran pakan ternak untuk Pulau Flores saat ini mencapai Rp 550 Miliar dan secara keseluruhan Provinsi NTT membutuhkan Rp1,1 Triliun Rupiah untuk membeli pakan ternak dari luar Provinsi NTT.

"Hari ini kita patut memberikan apresiasi Bagi Rumah Produksi Ternak di Desa Bomari ini karena walaupun produksinya disini masih kecil tetapi kita telah memulai langkah untuk membantu mengurangi jumlah uang yang keluar dari Provinsi NTT ke Provinsi lain dalam pembelian pakan ternak", tutur Gubernur Viktor.

Baca Juga: Gubernur NTT Ungkap Kesehatan Masyarakat Penting Untuk Mendukung Kebangkitan NTT

Gubernur Viktor mendorong agar setiap desa punya rumah produksi pakan yang dikelola dengan baik dan memiliki standar produksi supaya pakan yang dihasilkan juga berkualitas dan diterima pasar.

Gubernur Viktor ingin agar peningkatan produksi pakan ternak lokal dapat terus ditingkatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

"Saya harapkan setiap desa memiliki Rumah Produksi Pakan Ternak dan perlu diperhatikan juga bahan baku pembuatan pakan harus diambil dari petani-petani lokal dengan harga yang wajar dan tidak merugikan serta tetap memperhatikan kualitas yang sudah ditetapkan rumah produksi pakan". tambah Gubernur.

Baca Juga: Ungkap Pungli ASN, Ali Husein dipuji Murid Sekolahnya

Gubernur Viktor menambahkan, pakan ternak yang dihasilkan dijual dengan harga yang sesuai standar kepada para peternak sehingga bisa terciptanya kesejahteraan baik bagi para petani, peternak maupun rumah produksi pakan.

Wasdwi Supriaji selaku pembina pelaku-pelaku UMKM Rumah Produksi Pakan Ternak di Desa Bomari menjelaskan dengan mengelola rumah produksi pakan ternak keuntungan mencapai 25%-30% sedangkan untuk petani yang menyediakan bahan baku pakan bisa mendapatkan keuntungan lebih jika dijual di rumah produksi pakan ternak ini.

Halaman:

Editor: Polce Siga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X