KUPANG, VICTORYNEWS - Kasus rabies saat ini mengancam masyarakat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Pasalnya, empat tahun terakhir korban rabies di pulau Flores mencapai ribuan orang.
Kini, kasus rabies kembali melanda masyarakat di Pulau Flores. Diduga kuat anak itu meninggal karena digigit Hewan Penular Rabies (HPR) yaitu anjing.
Baca Juga: 4 Tips Memasak Ayam Goreng Tepung yang Lezat
Pemerhati masalah rabies dari Rumah Sakit TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, dokter Asep Purnama menyebut rabies telah menjadi ancaman serius.
Hal itu terlihat dari gigitan anjing rabies yang mencapai ribuan kasus per tahunnya.
Pada 2021 misalnya, total kasus gigitan anjing rabies di Flores mencapai 9.783 kasus.
Baca Juga: Ferdy Sambo, Putri Candrawati dan Kuat Ma'ruf Ajukan Kasasi di Panitera Pengadilan Jakarta Selatan
Dikutip dari mediaindonesia.com, untuk Kabupaten Sikka, pada 2019 terdapat 2.063 kasus.
Kemudian pada 2020 terdapat 2.565 kasus, berkurang menjadi 1,759 kasus pada 2021.
Namun, naik lagi menjadi 2.367 kasus pada 2022 dan periode Januari-April 2023 sebanyak 977 kasus.
Baca Juga: Polisi Sebut Patung Ganesha Bukan Hilang Namun Jatuh ke Kawah Gunung Bromo
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengimbau masyarakat di pulau Flores agar mengantisipasi hal serupa terjadi di kemudian hari.
Gubernur Viktor meminta Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan langkah antisipasi.
Artikel Terkait
Manggarai Barat Menuju Herd Immunity Rabies
Ini Sebaran Alokasi Vaksin Rabies di NTT Tahun 2022
Disnak NTT Upayakan Status Wabah Rabies di Pulau Flores Turun Jadi Endemik
Kunjungi Puskesmas Rewarangga, Ende, Gubernur NTT Titip Empat Pesan Penting, Termasuk Soal Rabies
Cegah Rabies, Gubernur NTT Imbau Pemerintah Kabupaten/Kota Untuk Vaksin Anjing