55 Orang dari 22 Kabupaten/Kota se-NTT Mengikuti Pelatihan BKB Emas, Ini Tujuannya!

- Rabu, 31 Mei 2023 | 09:22 WIB
Sebanyak 55 orang dari 22 kabupaten/kota mengikuti pelatihan BKB Emas di Aula Kantor BKKBN Provinsi NTT. (victorynews.id)
Sebanyak 55 orang dari 22 kabupaten/kota mengikuti pelatihan BKB Emas di Aula Kantor BKKBN Provinsi NTT. (victorynews.id)

KUPANG, VICTORYNEWS- Sebanyak 55 orang pengelola kelompok kegiatan (poktan) BKB pada Dinas OPDKB pada 22 kabupaten/kota dan PKB/PLKB mengikuti pelatihan di Kantor BKKBN NTT.

55 Orang pengelola poktan BKB dan PKB/PLKB mengikuti kegiatan Pelatihan Teknis Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting (BKB Emas) selama dua hari di Aula Balai Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, 29 Mei 2023 sampai 1 Juni 2023.

Ketua Tim Peningkatan SDM Pengelola Program BKKBN Orpa Paembonan dalam acara pembukaan, Selasa (30/5/2023) mengatakan Pelatihan Teknis BKB EMAS tingkat kabupaten/kota bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta dalam Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Pencegahan Stunting melalui Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).

Baca Juga: 1 Meninggal Dunia, Bupati TTS Epy Tahun Tetapkan Kasus Rabies Menjadi KLB
Ia menjelaskan Pelatihan Teknis BKB EMAS akan mendapatkan berbagai materi diantaranya:

1. Delapan Fungsi Keluarga Dalam masa 1000 HPK

2. Kesehatan Fisik dan mental Ibu dan Baduta;

3. Pembiasaan PHBS bagi ibu hamil dan baduta;

4. Stimulasi perkembangan Anak pada masa 1000 HPK;

5. Peran ayah dan anggota keluarga lainnya dalam masa 1000 HPK;

Baca Juga: Sampai Maret 2023 Ternyata KPK RI Sudah Tetapkan 23 Gubernur Menjadi Tersangka

6. Pengasuhan yang tanggap terhadap kebutuhan anak dalam masa 1000 HPK.

Sementara Ketua Panitia Pelatihan BKB Emas Alfonsa O. Nirma menjelaskan kegiatan pelatihan ini penting dalam rangka percepatan penurun stunting di NTT.

Menurutnya, dalam amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting (PPS) sebagai dasar hukum pelaksanaan PPS di BKKBN, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.

Ia menjelaskan salah satu cara penanganan masalah stunting berfokus pada program lama BKKBN, yang disadari belum sepenuhnya berjalan efektif yakni program kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).

Halaman:

Editor: Beverly Rambu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bayar TPP ASN, Pemprov NTT Alokasi Dana Rp120 Miliar

Jumat, 22 September 2023 | 18:32 WIB

7 Camat di Kabupaten Kupang Diganti

Jumat, 22 September 2023 | 14:54 WIB

Kemendagri Gelar Pelatihan Bagi Aparatur Desa di NTT

Jumat, 22 September 2023 | 09:17 WIB

Resmi Buka TMMD di Kodi, Begini Pesan Bupati SBD

Kamis, 21 September 2023 | 18:21 WIB
X