Inilah 11 Kesepakatan Percepatan Penurunan Stunting yang Dihasilkan saat Monev Perwakilan BKKBN NTT

- Rabu, 31 Mei 2023 | 14:47 WIB
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Rote Ndao Diana A Bullu. Foto: VN/Frangky Jo (Frangky Johannis)
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Rote Ndao Diana A Bullu. Foto: VN/Frangky Jo (Frangky Johannis)

ROTE NDAO, VICTORYNEWS - Dalam kegiatan monitoring dan Evaluasi (Monev) Perwakilan BKKBN NTT Gelar di Kabupaten Rote Ndao, sekaligus Forum Koordinasi Stunting, Rabu (24/05/2023) hingga Kamis (25/05/2023), dilahirkan 11 kesepakatan rekonsiliasi yang menjadi strategi percepatan penurunan strunting di bumi Ita Esa.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Rote Ndao Diana A Bullu kepada victorynews.id, Rabu (31/05/2023), di sela-sela kegiatan Rembuk Stunting dan Launching Aplikasi Pantau PMT dan Kalkulator Gizi.

Menurut Diana, hasil Forum Koordinasi Stunting Tingkat Kabupaten Rote Ndao tahun 2023 bahwa ke depan, masih diperlukan komitmen dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rote Ndao dan unsur terkait untuk menindaklanjuti menurunkan stunting secara berkelanjutan sebagai pemecahan masalah kemanusiaan.

Kesepakatan tersebut, sambung Diana, dituangkan dalam Akta Komitmen sebagai upaya percepatan penurunan stunting menuju generasi Unggul Kabupaten Rote-Ndao 2045-2050, dan telah ditandatangani oleh Sekda Rote Ndao, Ketua DPRD Rote Ndao, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas P3AP2KB, perwakilan camat, Pantai Baru, Rote Timur, Loaholu, Rote Barat Daya, dan Rote Tengah.

Baca Juga: Bupati Paulina Launching Aplikasi Pantau PMT dan Kalkulator Gizi, saat Pertemuan Rembuk Stunting

Lanjut Diana merinci, ke-11 kesepakatan tersebut yakni:

1). Bahwa target percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rote Ndao  mengikuti penetapan Gubernur NTT sebesar 12 sampai 10 persen pada tahun 2023. Atau sedapat mungkin bebas stunting tahun 2024.

Angka stunting pada tahun 2022 di Kabupaten Rote Ndao  sebesar 22,4 persen. Dan data penimbangan pebruari 2023 turun menjadi 21,7 persen berarti ada penurunan 0,6 persen dari bulan agustus 2022. Dan penurunan lagi pada tahun 2023 menjadi 16 persen dan akan turun pada tahun 2024 menjadi 12-10 persen.

"Kondisi ini harus diturunkan dan ditindaklanjuti oleh semua unsur terkait Kabupaten Rote Ndao," katanya.

2). Sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 rata-rata penurunan persentasi stunting Kabupaten Rote Ndao, bisa diturunkan secara signifikan dalam waktu 1 tahun melalui upaya yang bersifat revolusioner.

3). Kerja revolusioner tidak dapat dikerjakan sendiri oleh pihak tertentu, tetapi dalam bentuk kerja kolaboratif lintas sektor, lintas komponen dan lintas elemen pemerhati stunting (multi pihak) pada lokasi dan waktu yang sama.

Baca Juga: Perwakilan BKKBN NTT Gelar Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Monev di Rote Ndao

4). Implementasi kerja revolusioner dalam bentuk intervensi inovatif percepatan penanganan dan penurunan prevalensi stunting melalui pemberian bantuan makanan bergizi seimbang tiga kali setiap hari selama enam bulan kepada seluruh Balita stunting.

Praktik pengasuhan yang benar, layanan kesehatan (Ante Natal Care, Intra Natal, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas), akses ke air bersih dan sanitasi yang cukup. 

Halaman:

Editor: Frangky Johannis

Tags

Terkini

X