TAMBOLAKA, VICTORYNEWS - Kampanye Percepatan Penurunan Stunting kembali digelar di Sumba Barat Daya tepatnya di Desa Lagalete, Kecamatan Wewewa Barat, Rabu 31 Mei 2023 kemarin.
Kampanye Percepatan Penurunan Stunting itu sendiri merupakan salah satu program rutin yang dilakukan oleh BKKBN bersama mitranya Anggota Komisi IX DPR RI, Ratu Wulla Talu.
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan masyarakat terkait permasalahan stunting di NTT.
Dalam materinya, Anggota DPR RI, Ratu Wulla Talu mengakui kalau persoalan stunting adalah persoalan bangsa yang semestinya diatasi secara bersama.
Pasalnya, stunting adalah ancaman bagi generasi penerus bangsa di masa depan termasuk di Kabupaten Sumba Barat Daya.
"Stunting adalah persoalan bangsa saat ini. Sehingga pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi terus melakukan upaya agar angka stunting bisa turun karena jujur stunting itu bisa membuat Indonesia kehilangan generasi emasnya," ungkapnya.
Baca Juga: Gagal Juara Liga Europa, Mourinho Buang Medali! Sevilla Raih Tropi Ketujuh!
Dirinya menambahkan dengan kondisi tersebut maka masyarakat diharapkan untuk bisa berperan aktif dan harus berani melawan stunting dengan selalu memperhatikan pertumbuhan anak-anak terutama pada balita dan ibu-ibu hamil yang harus dipenuhi gizinya dalam keluarga.
Selain pemenuhan gizi dan nutrisi Ratu Wulla menyebut bahwa salah satu faktor penting dalam penanganan stunting adalah peningkatan kesadaran masyarakat.
"Inilah dasar yang membuat kami bersama mitra kami BKKBK terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai stunting di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat nasional hingga tingkat komunitas untuk memperkuat pemahaman terhadap bahaya dan upaya pencegahan stunting," tambahnya.
Baca Juga: HASIL PIALA DUNIA U-20 2023: Brasil Jumpa Israel di Perempat Final, Kolumbia Digdaya!
Sementara, Kepala Kantor BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru di kesempatan yang sama menyampaikan tentang persoalan stunting yang masih tinggi di NTT dan diharapkan dengan pengetahuan yang disampaikan lewat sosialisasi hari itu dapat menjadi bekal bagi masyarakat untuk mencegah stunting dalam keluarga.
Menanggapi adanya kegiatan itu, salah satu peserta, Ama Ki'i menyebut bahwa sosialisasi semacam itu harus terus dilakukan kepada masyarakat.
Hal itu sebutnya penting agar masyarakat akan mendapat pemahaman tentang stunting.***
Artikel Terkait
Sabtu ini, Polres Lembata Gagas Car Free Day di Kota Lewoleba, Simak Rutenya!
Penyusunan Dokumen Zona Wilayah Pesisir Terlambat, Sekda NTT: Jangan Saling Menyalahkan
Korban Ingkar Janji Nikah Surati 4 Instansi di Sumba Tengah
Sidang Perkara Pemberhentian Enny Anggrek Kembali Digelar, Berikut 3 Saksi yang Dihadirkan
Kalah Adu Pinalti di Final Liga Eropa, Roma Buat Rekor Mourinho Patah