ROTE NDAO, VICTORYNEWS - Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2023 yang dilaksanakan di Kabupaten Rote Ndao, Senin (05/06/2023) hingga Selasa (06/06/2023) menghasilkan sembilan kesepakatan bersama yang menjadi landasan tindak lanjut.
Rakor yang dihadiri oleh para Bupati/Wakil Bupati/Pj. Bupati, Forkompimda, Perwakilan Perangkat Daerah, Lembaga Mitra, Insan Pers dan Multi Media itu, setelah memperhatikan, mendengar dan mempertimbangkan arahan dan pemaparan materi dari Direktur Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Wakil Gubernur NTT, dialog bersama antara para Bupati, Wakil Bupati, serta Pj. Bupati, dihasilkan rekomendasikan sebagai berikut:
KESATU: Melanjutkan kebijakan percepatan penurunan stunting untuk mencapai target 12-10 persen pada akhir 2023 dengan pendekatan kolaborasi spesifik dan sensitif serta pengukuran dengan metode e-PPGBM;
KEDUA: Memperkuat aksi konvergensi intervensi spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting dengan mengoptimalkan pemanfaatan semua sumberdaya secara multi-level, multi-sektor dan multi-aktor;
Baca Juga: Dirjen Kesmas, Wagub NTT, dan Wakil Pimpinan Momentum USAID Indonesia dapat Gelar Kehormatan Rote
KETIGA: Meningkatkan kampanye untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat serta mengintegrasikan penanganan stunting secara terintegrasi dengan program pengentasan kemiskinan, kemiskinan ekstrim, eliminasi malaria dan keluarga berencana;
KEEMPAT: Membangun gerakan sosial melawan stunting melalui kemitraan dengan semua komponen strategis (pemerintah, swasta, perguruan tinggi, pers, LSM, lembaga agama, lembaga adat) untuk meningkatkan partisipasi dan tanggungjawab sosial dalam program percepatan penurunan Stunting;
KELIMA: Meningkatkan pelaksanaan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pada semua level dalam monitoring dan evaluasi secara berkala, baik dalam persiapan, pelaksanaan maupun pasca penimbangan;
KEENAM: Mendorong tiap-tiap daerah mengembangkan inovasi berbasis sumberdaya lokal dalam percepatan penurunan stunting;
KETUJUH: Akselerasi penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dengan memanfaatkan dashboard Kelompok Kerja Stunting AKI/AKB sebagai basis pengambilan keputusan dalam kebijakan percepatan penurunan stunting;
Baca Juga: Inilah 11 Kesepakatan Percepatan Penurunan Stunting yang Dihasilkan saat Monev Perwakilan BKKBN NTT
KEDELAPAN: Memberikan penghargaan kepada Puskesmas, Kepala desa, PKK, Posyandu, Nakes dan Kader yang berkinerja tinggi dalam program penurunan stunting;
KESEMBILAN: Berita acara ini beserta lampirannya dijadikan sebagai dasar tindak lanjut percepatan penurunan stunting di Kabupaten/ Kota se Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kesembilan komitmen ini ditandatangani oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bulu, Bupati SikkaF. Roberto Diogo, Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke, Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi, Penjabat Bupati Lembata Matheus Tan, Wakil Bupati Belu Aloysius Heleseren, Wakil Bupati Sumba Barat John Lado Bora Kaba, Wakil Bupati Sumba Barat Daya Marthen Christian Taka, Wakil Bupati Timor Tengah Selatan John Army Kosay, Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede, Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, Wakil Bupati Timor Tengah Utara Eusabius Binsasi, Wakil Bupati Nagekeo Marianus Jawa, Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, Wakil Bupati Sumba Tengah, Daniel Landa, Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi.
