BETUN, VICTORYNEWS-RSUPP Betun di Kabupaten Malaka, NTT menjadi sorotan publik karena beberapa kasus terkait pelayanan di rumah sakit tersebut hingga dinilai buruk.
Beberapa bulan lalu misalnya ada beberapa dugaan kasus yang terjadi di Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun, yakni salah satu keluarga korban yang berasal dari Desa Hatimuk, Kecamatan Weliman mengangkat paksa jenazah dari rumah sakit karena diduga karena pelayanan buruk.
Selain itu ada juga dugaan malpraktik yang mengakibatkan salahsatu pasien yang berasal dari Desa Alas, Kecamatan Kobalima Timur meninggal usai disuntik oleh oknum perawat. Deretan kasus tersebut menamba catatan penilaian pelayanan buruk di RSUPP Betun. Masih banyak persoalan lainnya.
Terkait persoalan itu, Direktur RSUPP Betun, dr Wayan Megaputra Supancanata atau kerap disapa dr Ega menjelaskan, ada beberapa komite dan bidang-bidang yang menangani baik bidang pelayanan maupun managemen di Rumah Sakit.
Baca Juga: Menangkan Praperadilan, Begini Kata Kapolres Kupang NTT
"Untuk rumah sakit sendiri ada beberapa bidang diantaranya komite medis, komite keperawatan dan komite penunjang seperti kefarmasian, sarana dan prasarana lainnya. Begitupun bidang-bidang yaitu ada bidang pelayanan,keperawatan dan penunjang," jelas dokter Ega saat kegiatan Konferensi Pers, Rabu(7/6/2023) di ruang rapat Bupati Malaka.
Dari komite dan bidang-bidang pelayanan yang diutarakan itu kata Direktur RSUPP Betun, semuanya terorganisir secara baik dan semua saling membantu.
"Terkait ada kendala satu dua hal itu segera kami atasi. Kalaupunadalah masalah misalnya kendala pembiayaan atau hal lain kami tetap selalu berkomunikasi dengan semua lini termasuk dengan pemilik rumah sakit, bapak Bupati Malaka, " terangnya.
Dikatakannya,sejauh ini memang ada hambatan tapi semuanya dilakukan dengan baik.
Baca Juga: Lagi-lagi! Kapolres Kupang Menangi Gugatan Praperadilan
"Jadi,kalau memang adalah satu dua kendala yang harus diperbaiki tentu kami lakukan pembenahan sehingga tidak merugikan masyarakat pada umumnya," tuturnya.
Kemudian terkait dengan sampah medis yang diduga dibakar secara manual dikarenakan mesin insinerator rusak jelas Direktur RSUPP Betun bahwa sampah yang dibakar beberapa hari lalu adalah sampah umum.
"Jadi, sebenarnya itu kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengangkutan setiap minggu, " ungkapnya.
Sedangkan untuk limbah padat jelas Dirut RSUPP Betun, itu dikarenakan alat insinerator rusak.
Baca Juga: Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Sebut Anak Autisme Harta Karun Yang Perlu Dijaga
Artikel Terkait
Tangga Lift di RSUPP Betun Tidak Berjalan Normal, Diduga Kurang Aliran Arus Listrik
Cerita Keluarga Bawa Pulang Jenazah dengan Mobil Pick Up, Plt Direktur RSUPP Betun: Ada SOPnya!
Anggaran Habis, Dana TPP Untuk Nakes di RSUPP Betun Baru Dibayar untuk 6 Bulan
Diduga Malpraktek, Pasien di RSUPP Betun Meninggal Usai Disuntik Oknum Perawat
Soal Dugaan Malpraktik, Direktur RSUPP Betun Enggan Berkomentar
MIRIS!! Mesin Insinerator RSUPP Betun Rusak Sejak 2022, Sampah Medis Menumpuk, Pegawai Bakar Manual
Berang Dengan RSUPP Betun, Wakil Ketua DPRD Malaka Sebut Ada PeLanggaran HAM