SOE, VICTORY NEWS- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta kepada warga dari Kapan, Ibukota Kecamatan Mollo Utara hingga Kecamatan Fatumnasi untuk menyiapkan kurang lebih 2.000 unit tempat penginapan.
Sebab, pada Juni 2023 mendatang akan dilakukan festival budaya. Rumah warga akan ditata menjadi penginapan dnegan ketersedian sanitasi yang layak.
Festival akan dihadiri ribuan warga dengan memakai pakaian motif daerah masing-masing peserta akan berjalan kaki dari Kapan hingga Fatumnasi.
Baca Juga: Gubernur Laiskodat Minta Petani Tingkatkan Produksi Pangan Lokal
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika melakukan kunjungan kerja dalam rangka peninjauan Desa Binaan Bank NTT Desa Ajaobaki, Kecamatan Molo Utara, Jumat (21/1/2022) meminta kepala desa harus berkomunikasi dengan warga untuk siapkan penginapan sepanjang rute festival budaya.
“Kepala Desa harus komunikasi dengan masyarakat untuk siapkan penginapan karena 2023 ada festival budaya. Semua peserta berpakaian adat dan jalan kaki dari Kapan sampai Fatumnasi,” kata Viktor.
Dia mengatakan, karena peserta yang hadiri ribuan orang, maka harus ada penginapan. Oleh karena itu, pekan depan harus ada laporan persiapan penginapan.
Baca Juga: Dinas PU Sabu Raijua Pasang Bronjong di Lokasi Banjir Desa Depe
Setiap masyarakat yang berada di jalur menuju Fatumnasi, Viktor meminta agar berpartisipasi dalam menyiapkan penginapan. Tidak harus mewah-mewah tetapi bersih dan rapih.
Kepala Desa Ajaobaki Kecamatan Mollo Utara, Obed Kase mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga kamar penginapan yang sementara dikerjakan.
Untuk itu, permintaan penyiapan tempat penginapan untuk tamu sebagai dorongan gubernur untuk membangun ribuan penginapan tidak harus dibangun dengan jumlah uang yang besar.
Baca Juga: Waspada, Sungai Fatumuti Bena di TTS Kembali Meluap
Namun, siapkan rumah rakyat yang layak didukung dengan sanitasi layak dan bersih.
“Pak Gubernur memberikan motivasi untuk bisa melihat pangan lokal yang ada. Tidak harus makanan yang instan, tetapi setiap penginapan ada tersedia makan lokal yang terpenting itu rapih dan bersih,” ujarnya.
Soal sanitasi di Ajaobaki, Obed mengaku menjadi faktor prioritas. Sanitasi itu harus jadi harga diri bagi setiap keluarga.